Cina Desak India Tarik Pasukan dari Perbatasan

Reporter

Jumat, 4 Agustus 2017 23:00 WIB

PM India, Jawaharlal Nehru (tengah), didampingi penerjemah saat berbincang dengan PM Cina, Chou En Lai (kiri) di sela-sela Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Howard Sochurek/The LIFE Picture Collection/Getty Images

TEMPO.CO, Beijing - Cina mendesak India segera menarik pasukannya yang ditempatkan di sepanjang perbatasan di daerah terpencil Himalaya.

Menurut Cina, penempatan pasukan di kawasan dataran tinggi di pertigaan antara Cina, India dan Bhutan itu dapat meningkatan ketegangan kedua negara.

"Kawasan tersebut menyulut ketegagan dua negara pemilik nuklir selama 30 tahun," tulsi Al Jazeera.

Pada Kamis, 3 Agustus 2017, Menteri Luar Negeri Cina menyatakan agar India harus sgera menarik pasukannya dari kawasan yangi dikenal dengan sebutan Donglang di Beijing dan disebut Doklam oleh New Delhi.

"Jika ingin berdamai pasukan di perbatasan harus segera ditarik," ucapnya.

Daerah pegunungan yang menjadi perbatasan belum lama ini disengketakan antara Cina dan Bhutan yang mendapatkan dukungan dari India.

"Sudah lebih dari sebulan sejak insiden itu, India tidak saja menempatkan pasukannya secara ilegal di wilayah Cina melainkan juga memperbaiki jalan, menyimpan stok, dan menmbahkan pasukan di sana," kata Kementerian Luar Negeri Cina melalui sebuah pernyataan.

"Semuah itu tentu saja bukan untuk perdamaian," tambahnya.

Sementara itu dari India diperoleh informasi bahwa negara tersebut menolak dituding membangun kekuatan militer di wilayah perbatasan.

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan kepada anggota parlemen, Kamis, Menteri Luar Negeri India Sushman Swaraj mendesak dilakukan dialog guna membahas perbtasan di persimpangan jalan sesuai dengan kesepakatan yang dicapai pada 2012.

"India selalu percaya bahwa perbatasan dan ketentraman di perbatasan India-Cina merupakan prasyarat penting untuk kelancaran pengembangan hubungan bilateral kita," ucap Swaraj.

Ketegangan kedua negara bermula para Juni 2017 ketika pasukan Cina mulai membangun jalan melalui wilayah dataran tinggi.

Aksi ini dibalas India dengan pengiriman pasukan ke daerah perbatasan seraya memperingatkan Cina bahwa pembangunan jalan dekat perbatasan kedua negara dapat menimbulkan implikasi serius.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN


Berita terkait

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

3 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

3 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

4 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

22 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya