Pendukung Saleh dan Houthi Lanjutkan Perang Melawan Saudi

Reporter

Jumat, 28 Juli 2017 19:05 WIB

Pendukung gerakan Houthi dan mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, berkumpul saat memperingati dua tahun intervensi pasukan koalisi Saudi di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2017. REUTERS/Khaled Abdullah

TEMPO.CO, Sanaa - Presiden Yaman tersingkir Ali Abdullah Saleh meminta pendukungnya dan milisi Houthi melanjutkan perang melawan agresi Arab Saudi. Saleh berjanji akan membelikan persenjataan baru untuk mereka.

Saleh muncul di lokasi pelatihan militer di sebelah selatan Ibu Kota Sanaa bersama penasehat politiknya, Saleh Ali Al-Sammad, serta keponakannya Mayor Jenderal Tariq Mohamed Ali Saleh.


Baca: Yaman Tembakkan Misil ke Pangkalan Militer Saudi

Dia mengatakan, dia akan membeli peralatan perang baru untuk mereka dan menjelaskan kepada keponakannya agar melakukan pelatihan tersembunyi dan kamuflase.

Pada kesempatan itu, al-Sammad meminta kepada seluruh milisi menghadapi berbagai tantangan demi tantanga dan tidak mendengarkan berbagai isu untuk merusak hubungan internal antara milisi Houthi dengan Partai Konferensi Rakyat, partai pimpinan Saleh.


Baca: Mantan Presiden Yaman: Perang Lawan Arab Saudi akan Meletus

Sementara itu, sebelumnya, milisi Houthi dikabarkan menembakkan misil balistik jarak jauh ke kilang minyak Arab Saudi, Sabtu. Misil itu diklaim menghantam target dan menghancurkan kilang.

Kabar tersebut dibantah oleh otoritas Arab Saudi. Menurut mereka, sebagaimana ditulis kantor berita Saudi, ledakan tersebut bukan akibat serbuan misil melainkan akibat terik matahari terhadap pembangkit listrik.


Baca: Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

"Tidak ada kerusakan, kinerja kilang tersebut berjalan normal seperti biasa," tulis media Arab Saudi.

Beberapa pengguna akun Twitter termasuk warga Saudi mengunggah video ledakan seraya mengatakan bahwa ledakan itu sepertinya disebabkan oleh misil balistik sehingga mengakibatkan banyak kerusakan.


Saleh pada 2015 menyatakan secara terbuka telah beraliansi dengan pejuang Houthi. Pernyataan dukungan ini terlontar setelah kediamannya di Sanaa, ibu kota Yaman, dihantam dua serangan udara koalisi Arab.

Ali Abdullah Saleh yang dipaksa mundur dari jabatan nomor satu di Yaman pada 2012 lalu, lolos dari serangan yang dilancarkan koalisi Arab

MIDDLE EAST MONITOR | REUTERS | CHOIRUL AMINUDDIN

Advertising
Advertising

Berita terkait

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

5 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

18 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

43 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel

Baca Selengkapnya

Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

45 hari lalu

Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

Houthi di Yaman yang dikenal sebagai Gerakan Ansar Allah, dilaporkan melakukan uji tembak rudal hipersonik

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

45 hari lalu

AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

Pejabat AS dan Iran diam-diam bertemu beberapa kali untuk membahas serangan Houthi Yaman di Laut Merah.

Baca Selengkapnya

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

48 hari lalu

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

Al Qaeda Yaman mengumumkan kematian pemimpinnnya. Pemimpin baru telah diumumkan.

Baca Selengkapnya

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

51 hari lalu

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya

Serangan Houthi Tewaskan 3 Orang untuk Pertama Kali di Teluk Aden

52 hari lalu

Serangan Houthi Tewaskan 3 Orang untuk Pertama Kali di Teluk Aden

Serangan milisi Houthi Yaman membunuh tiga warga sipil di kapal pengangkut kargo Barbados dan Liberia pada Rabu di Teluk Aden

Baca Selengkapnya

Kapal yang Mau Masuk Perairan Yaman harus Izin Kelompok Houthi

54 hari lalu

Kapal yang Mau Masuk Perairan Yaman harus Izin Kelompok Houthi

Kapal yang memasuki perairan Yaman harus dapat izin dari Houthi setelah kelompok itu meluncurkan drone dan rudal ke kapal internasional.

Baca Selengkapnya

Lagi, Houthi Yaman Bombardir Kapal Israel di Laut Arab

54 hari lalu

Lagi, Houthi Yaman Bombardir Kapal Israel di Laut Arab

Kelompok militan Houthi Yaman kembali menyerang kapal Israel MSC SKY di Laut Arab.

Baca Selengkapnya