Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Reporter

Sabtu, 22 Juli 2017 13:11 WIB

Sayap militer Hamas ambil bagian dalam sebuah pertunjukan militer untuk memprotes alat detektor keamanan yang dipasang di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 20 Juli 2017. Pemasangan metal detector tersebut telah menimbulkan kemarahan warga Palestina. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jerusalem -Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan yang baru diberlakukan di kawasan Masjid Al-Aqsa serta 3 warga Palestina tewas dalam unjuk rasa memprotes peraturan itu pada Jumat, 21 Juli 2017.

"saya menyatakan penangguhan sementara semua kontak dengan Israel untuk semua level hingga Israel membatalkan peraturannya di masjid Al-Aqsa dan mempertahankan status quo," kata Abbas melalui siaran televisi pada Jumat, 21 Juli 2017, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Baca: Presiden Palestina Mahmoud Abbas Kutuk Serangan di Masjid Al-Aqsa

Abbas menegaskan, pembekuan sementara hubungan dengan Israel baru akan dicabut setelah Israel mencabut pendeteksi logam yang diletakkan di Masjid Al-Aqsa pekan lalu.

Abbas mengumumkan pembekuan sementara hubungan dengan Israel setelah 3 warga Palestina tewas dalam bentrok berdarah di Jerusalem dan Tepi Barat pada hari Jumat, 21 Juli 2017. Polisi Israel menembakkan peluru tajam, gas air mata, dan peluru karet ke arah para pengunjuk rasa. Selain 3 warga Palestina tewas, ratusan orang terluka.

Beberapa jam kemudian, 3 warga Israel tewas ditikam di pemukiman di Neve Tsuf, Tepi Barat. Penikaman ini diduga sebagai balasan atas tewasnya 3 warga Palestina.

Baca: Konflik Berdarah, 3 Warga Palestina dan 3 Warga Israel Tewas

Menurut Israel, detektor logam ditaruh di pintu-pintu masuk ke kawasan Masjid Al-Aqsa untuk mencegah lebih banyak lagi serangan serta penyelundupan senjata.

Namun bagi warga Palestina, peraturan baru keamanan Israel sebagai hukuman kolektif dan upaya mempertahankan status quo, yang artinya penganut Muslim mengawasi sekitar kawasan Masjid Al-Aqsa dan kaum Yahudi berhak berkunjung, namun mereka tidak dibolehkan beribadah di masjid itu.


Dengan keputusan Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel diduga akan mengakhiri kerja sama keamanan dengan Israel di kawasan suci itu.
REUTERS | MARIA RITA

Berita terkait

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

42 menit lalu

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

Berita Top 3 Dunia pada Senin 6 Mei 2024 berkutat soal saling serang Hamas dan Israel di Rafah, kota di selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

9 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

10 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

11 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

12 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

12 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

12 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

13 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

14 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

15 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya