Jet Wakil Presiden Dostum Ditolak Mendarat di Afganistan

Reporter

Rabu, 19 Juli 2017 23:00 WIB

Dostum, Wakil Presiden Afganistan berbincang dengan sejumlah anggota militer yang berada di Sar-e Pol. Langkah ini terhitung berani, karena wilayah ini masih dipenuhi sejumlah militan taliban yang bisa menyerang sewaktu-waktu. Afghanistan , 29 Agustus 2015. Mustafa Bag/Getty Images

TEMPO.CO, Kabul - Sebuah jet pribadi yang diduga membawa pulang Wakil Presiden Afganistan Abdur Rashid Dostum dari Turki dilarang mendarat di wilayah sebelah utara Afganistan, Senin malam, 17 Juli 2017, waktu setempat.

Sejumlah pejabat Afganistan, Selasa, 18 Juli 2017, mengatakan kepada media bahwa jet pribadi yang terbang ke Kota Mazar-i-Sharif diperintahkan menuju Ibu Kota Afganistan, Kabul, untuk pemeriksaan pada Senin malam waktu setempat.


Baca: Serangan Bom Mobil di Afganistan, 80 Orang Tewas, 350 Orang Luka

"Ada indikasi Dostum mencoba kembali ke Afganistan dengan jet pribadi," ucap pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya sebagaimana dikutip Al Jazeera, Rabu, 19 Juli 2017.

Setelah ditolak mendarat, pejabat ini menambahkan, pesawat yang ditumpangi Dostum dialihkan ke Turkmenistan.


Baca: Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas

Dostum, seorang pemimpin berpengaruh kuat keturunan Uzbekistan dan mantan jenderal, terbang ke Turki pada Mei 2017 setelah pria 63 tahun itu dituding memerintahkan penahahan dan penyiksaan terhadap lawan politiknya.

Namun demikian, dia menolak segala tuduhan tersebut. Seorang juru bicaranya mengatakan, kepergiannya ke Turki tersebut semata-mata untuk berobat.

Seorang pejabat senior dari Partai Junbish yang dipimpin oleh Dostum membantah bahwa dia mencoba kembali ke Afganistan. Menurutnya, orang yang berada di dalam jet tersebut adalah Atta Mohammad Noor, tamu Gubernur Provinsi Balkh. Dia telah mendarat di Mazar tetapi terbang lagi menuju Turkmenistan karena jet yang ditumpangi mengalami kendala teknis.

"Jika Jenderal Dostum ingin kembali ke Afganistan, tidak ada kekuatan yang sanggup menghentikannya. Sebab beliau adalah Wakil Presiden," kata Wakil Ketua Partai Junbish, Shujauddin Shuja.

ALJAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN


Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

4 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

4 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

11 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

14 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

8 Februari 2024

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

Abdul Qayoum Safi asal Afganistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Unpad dengan IPK tertinggi 4,00.

Baca Selengkapnya

Bicara Soal Pengungsi, Seniman Afganistan Gelar Pameran Tunggal di Bandung

30 September 2023

Bicara Soal Pengungsi, Seniman Afganistan Gelar Pameran Tunggal di Bandung

Seniman asal Kabul, Afganistan, Nesar Ahmad Eesar menggelar pameran tunggal yang memotret keseharian pengungsi Afganistan.

Baca Selengkapnya

Taliban Klaim Hidup Perempuan di Afghanistan Kini Lebih Baik

25 Juni 2023

Taliban Klaim Hidup Perempuan di Afghanistan Kini Lebih Baik

Taliban mengklaim telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki kehidupan perempuan di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Osama bin Laden Tewas pada 2 Mei 2011, Benarkah?

2 Mei 2023

Osama bin Laden Tewas pada 2 Mei 2011, Benarkah?

Osama bin Laden dilaporkan tewas pada 2 Mei 2011 dalam serangan tentara Amerika Serikat. Ada cerita lain soal kematian Osama.

Baca Selengkapnya

Taliban Punya Supercar, Mesinnya Toyota Corolla 1.800cc

21 Januari 2023

Taliban Punya Supercar, Mesinnya Toyota Corolla 1.800cc

Mesin bensin supercar Mada 9 buatan rezim Taliban Afganistan disebut dapat diganti dengan powertrain listrik pada versi produksi nanti.

Baca Selengkapnya

Data Biometrik 'Dibobol' dari Alat Bekas Pakai Militer AS di Afganistan

30 Desember 2022

Data Biometrik 'Dibobol' dari Alat Bekas Pakai Militer AS di Afganistan

Data biometrik berasal dari perangkat digital bekas milik militer Amerika yang diperjualbelikan di situs ecommerce eBay.

Baca Selengkapnya