Rayakan Ulang Tahun ke-20, Malala Kunjungi Anak-Anak di Mosul

Reporter

Kamis, 13 Juli 2017 14:53 WIB

Malala Yousafzai mengunjungi anak-anak yang kembali bersekolah di Mosul yang pernah dikuasai ISIS. Malin Fezehai/Malala Fund

TEMPO.CO, Jakarta -Mosul— Pemenang Nobel Perdamaian 2014, Malala Yousafzai, merayakan ulang tahun ke-20 bukan dengan kemewahan, melainkan bergembira bersama-anak-anak korban perang di Mosul, Irak.

Seperti dilansir Sydney Morning Herald, Kami 13 Juli 2017, Malala mengunjungi sekolah anak perempuan di kamp pengungsian Hassan Sham, sebelah utara Mosul, pada Rabu lalu, bertepatan dengan ulang tahunnya.

Kunjungan Malala hanya berselang sehari setelah pasukan Irak berhasil merebut Mosul yang sempat dikuasai ISIS sejak 2014. Dia kemudian mengajak sejumlah anak ke tempat bermain untuk merayakan ulang tahunnya.


Baca: Rayakan Kelulusan SMA, Malala Buat Akun Twitter

"Saya memilih menghabiskan hari ulang tahun di Irak untuk bertemu anak perempuan seperti Nayir, 13 tahun. Saat ekstrimis menguasai Mosul, Nayir tak bisa bersekolah. Keluarganya lari pada April 2014 dan tak pernah bertemu dengan ayahnya lagi,” kata Malala.

“Namun Nayir sadar bahwa pendidikan adalah kesempatannya untuk maju di masa depan. Meski telah menderita, Nayir mengakui sekolah adalah satu-satunya harapan.”

Bagi Malala, para anak perempuan yang turut bersenang-senang di taman hiburan, memberikan kekuatan bagi dirinya untuk terus berjuang.

"Berada di Irak, saya bertemu dengan anak-anak perempuan yang mengalami masa lalu seperti saya. Mereka, Irak, Kurdi, Kristen, Yazidi, Suriah, menghadapi kekerasan dan ketakutan di usia muda.”

Malala menegaskan tidak ada seorang anak pun yang mengungsi harus melepaskan impiannya bersekolah. “Kita tidak boleh membiarkan Nayir berjuang sendirian.”

Malala menempuh pendidikan menengah di Birmingham, Inggris, sejak ia sembuh dari perawatan luka tembak yang diterimanya pada Oktober 2012.


Baca: Malala, Remaja Peraih Nobel Perdamaian, Jadi Miliarder

Serangan terhadap Malala dilakukan oleh kelompok Taliban karena gadis ini berusaha memperjuangkan hak anak perempuan bersekolah melalui blog di BBC berbahasa Urdu.

Pada Oktober 2012, seorang pria menembak Malala yang hendak pulang setelah menempuh ujian di sekolahnya di Lembah Swat, Pakistan.

Sejak saat itu, Malala menjadi simbol perjuangan pendidikan anak perempuan global dengan mendirikan Yayasan Malala.

Perjuangannya yang tanpa henti dan harus dibayar dengan luka tembak, menjadikan Malala sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2014, sekaligus warga dunia termuda yang pernah memenangkannya.

SYDNEY MORNING HERALD | NBC NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI




Advertising
Advertising


Berita terkait

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

42 menit lalu

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

Ilham Rio Fahmi akan berusaha membalas kepercayaan dari pelatih kepala Shin Tae-yong apabila diturunkan dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Irak vs Indonesia di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024 Malam ini

1 jam lalu

Preview Timnas U-23 Irak vs Indonesia di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024 Malam ini

Duel Timnas U-23 Irak vs Indonesia akan tersaji pada pertandingan perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024. Kedua tim menghadapi tekanan.

Baca Selengkapnya

Jerome Polin Luluskan Permintaan, Unggah Foto Dukung Irak Melawan Timnas U-23

2 jam lalu

Jerome Polin Luluskan Permintaan, Unggah Foto Dukung Irak Melawan Timnas U-23

Jerome Polin meluluskan permintaan netizen untuk memberikan dukungan kepada Irak agar Timnas U-23 menang lantaran dianggap pembawa sial.

Baca Selengkapnya

Ini 2 Skenario Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

4 jam lalu

Ini 2 Skenario Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Setelah kalah melawan Uzbekistan di semifinal, timnas Indonesia masih memiliki peluang untuk tampil di Olimpiade Paris 2024. Bagaimana skenarionya?

Baca Selengkapnya

Jelang Kontra Irak, Timnas Indonesia U-23 Pernah Dibantai 0-6 di Asian Games 2006

4 jam lalu

Jelang Kontra Irak, Timnas Indonesia U-23 Pernah Dibantai 0-6 di Asian Games 2006

Timnas Indonesia U-23 pernah dibantai Irak 0-6 dalam pertandingan melawan Irak U-23 dalam Asian Games 2006.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

9 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Selesai Naturalisasi, Arbitrase hingga Kariernya sebagai Kiper

20 jam lalu

Maarten Paes Selesai Naturalisasi, Arbitrase hingga Kariernya sebagai Kiper

Kiper klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat FC Dallas, Maarten Paes, telah menjadi warga negara Indonesia (WNI)

Baca Selengkapnya

Gagal Melaju di Final Piala Asia U-23 2024, Ini Fakta-Fakta Timnas Indonesia Kalah dari Uzbekistan

2 hari lalu

Gagal Melaju di Final Piala Asia U-23 2024, Ini Fakta-Fakta Timnas Indonesia Kalah dari Uzbekistan

Hilang sudah asa Timnas Indonesia U-23 berlaga di partai final Piala Asia U-23 2024. Garuda Muda dikalahkan Timnas Uzbekistan U-23.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

4 hari lalu

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Parlemen Irak melarang hubungan sesama jenis. Didukung oleh mayoritas partai Syiah.

Baca Selengkapnya