Peternak Jay Wilde menghentkan kegiatan pemotongan sapi. Independent.co.uk
TEMPO.CO, London - Seorang peternak sapi asal Inggris tidak tega melihat 59 ekor sapi peliharaannya disembelih. Jay Wilde, peternak sapi, kemudian menyumbangkan sapinya itu ke tempat perlindungan hewan agar hidup tenang.
Wilde mengambil keputusan ini setelah melihat sendiri sapi-sapi itu tumbuh dan berinteraksi. "Saya mulai melihat sapi dapat mengenali satu sama lain dan mereka memiliki ingatan yang kuat. Mereka juga memiliki emosi yang sama seperti manusia. Sedih, senang, bosan, dan bersemangat, Anda dapat mengetahui pikiran mereka melalui ekspresi wajah. Saya pernah melihat sapi menangis," kata Wilde, seperti dilansir New Delhi Times pada 5 Juli 2017.
Wilde, yang memilih menjadi seorang vegetarian sejak 25 tahun lalu, mengaku tidak sanggup menyembelih sapi untuk menjual dagingnya.
"Sapi sadar apa yang terjadi di sekeliling mereka serta memiliki kepribadian dan pikiran internal. Mereka bukan hanya makanan. Mengenali mereka membuat saya tidak bisa membayangkan untuk makan dagingnya," ujarnya.
Wilde mewarisi peternakan sapi dari ayahnya yang meninggal pada 2011. Ia mengambil alih peternakan sapi warisan keluarganya di Ashbourne, Inggris. Sejak itu, ia membuat beberapa perubahan.
Dia mengganti peternakan susu miliknya menjadi ladang yang membesarkan sapi untuk daging organik. Namun dia tidak sanggup memisahkan sapi dari anak-anaknya demi mengambil susunya. Menurut dia, sapi dan anaknya sedih saat dipisahkan manusia untuk diperah susunya. Wilde juga sudah berhenti mengirim mereka ke rumah jagal karena tidak sampai hati.
Setelah berbincang dengan Vegan Society, dia mulai mengetahui cara untuk mendapatkan penghasilan tanpa menyembelih hewan. Organisasi itu memberinya informasi tentang Rumah Perlindungan Hewan Hillside di Norfolk yang sanggup mengambil semua ternaknya.
Kakak iparnya mengatakan ide itu sangat gila karena melepaskan sapi yang bernilai sekitar 40 ribu pound sterling atau Rp 692,7 juta.
Wilde pun membuat keputusan untuk menjalankan bisnis dari ladang sayur dan membuka restoran vegetarian. Selain itu, ia memberi kesempatan kepada orang lain untuk datang dan membantu menyiapkan sayuran.
Peternak sapi tersebut kini merawat 11 ekor sapi di ladang miliknya. Kotoran sapi dia gunakan sebagai pupuk organik untuk kebun sayurnya.
Program pembinaan peternak meliputi berbagai bidang. Antara lain sanitasi untuk peningkatan produksi hingga pemanfaatan limbah demi meminimalkan emisi karbon.
