Korban serangan air keras asal India, Reshma Quereshi menjalani sesi wawancara sebelum tampil di New York Fashion Week di Manhattan, New York, AS, 7 September 2016. REUTERS
TEMPO.CO, New Delhi -Seorang wanita di negara bagian Uttar Pradesh, India bertahan hidup setelah lima kali disiram air keras oleh dua pemerkosa maupun pihak yang bersengketa soal properti miliknya.
Wanita malang ini untuk pertama kali disiram air keras oleh dua pemerkosa tahun 2008. Serangan itu bermula dari sengketa perebutan properti di rumahnya di Unchahar pada 2009, 100 kilometer dari Lucknow.
Ia kembali disiram air keras pada 2012 dan 2013. Pelakunya mengancam wanita itu agar tidak menuntut pelaku pemerkosaan ke pengadilan.
Pada Maret lalu, wanita malang itu kembali menjadi korban kejahatan menggunakan air keras saat bepergian dengan kereta api bersama putrinya. Kali ini ia dipaksa minum air keras.
Pada Sabtu malam, 1 Juli 2017, wanita berusia 35 tersebut kembali disiram air keras di satu tempat penginapan di Aliganj, Lucknow saat ia keluar mengambil air.
"Dia berada di luar tempat tinggalnya saat seseorang datang dan melemparkan air keras padanya. Ada luka bakar di sisi kanan wajahnya. Wanita itu mengalami trauma. Kami akan mengambil tindakan tegas," kata Direktur Jenderal Polisi, Abhay Kumar Prasad.
Dua orang diadili atas semua serangan tersebut namun dibebaskan dengan jaminan pada April lalu.
Menurut data pemerintah, ada ratusan serangan yang melibatkan air keras setiap tahun di India, meskipun pegiat hak asasi manusia mengatakan angka sebenarnya jauh lebih tinggi.
Para korban harus hidup dengan kerusakan tubuh yang mengerikan. Wanita yang menjadi target penyiraman air keras biasanya dipicu cemburu oleh pasangannya.
Mahkamah Agung pada tahun 2013 membuat putusan tentang mengatur penjualan air keras, namun para kritikus mengatakan air keras itu masih tersedia secara luas dan sangat mudah didapat. Dan kasus wanita India disiram air keras terus terjadi,