Asap mengepul dari gedung yang terbakar terlihat saat tentara Filipina meluncurkan serangan terhadap kelompok militan Maute di Kota Marawi, Filipina, 1 Juni 2017. REUTERS/Romeo Ranoco
TEMPO.CO, Marawi -Aparat militer Filipina menemukan 5 jenazah warga sipil dengan kepala terpenggal di Marawi di wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh milisi pemberontak di Marawi.
Sebanyak 5 korban dengan kepala terpenggal ditemukan bersama 17 jenazah korban sipil di Marawi dalam lima minggu operasi militer diberlakukan untuk memberangus milisi pendukung ISIS.
Informasi tentang temuan 5 korban itu disampaikan Komandan militer Mindanao wilayah barat, Letnan Kolonel Emmanuel Garcia kepada wartawan melalui pesan singkat (SMS). Namun ia tidak merinci tentang temuan itu.
Seorang warga sipil yang bekerja untuk menyelamatkan para korban di Marawi, Abdul Azis Lomondot, mengatakan sejumlah tubuh manusia ditemukan namun tidak ditemukan korban pemenggalan.
Adapun juru bicara militer Filipina, Jo-Ar Herrera mengatakan 17 jenazah ditemukan secara terpisah oleh aparat militer di Marawi. Aparat menemukan 12 jenazah di satu tempat, dan 5 jenazah lainnya di tempat terpisah.
Presiden Rodrigo Duterte bersumpah untuk menghancurkan milisi di Marawi. Ia menjelaskan Filipina saat ini berhadapan dengan situasi yang sangat membahayakan karena generasi muda muslim terinspirasi dengan kekejaman ISIS.
"Semua mereka bekerja hanya untuk membunuh dan menghancurkan, dan pembunuhan dengan cara yang sangat brutal," kata presiden Duterte saat menerima bantuan ratusan penembak jitu dan senjata dari Cina untuk membantu militer Filipina di Marawi seperti dikutip dari ABS-CBN News, 29 Juni 2017.
Awal Juni, situs kampanye ISIS yakni Amaq dan saluran media sosialnya menyatakan, para sandera akan dipenggal jika serangan udara militer Filipina tidak dihentikan.
Belum ada penjelasan dari Maute dan milisi sekutunya yang mendukung ISIS mengenai 5 jenazah sipil dengan tubuh terpenggal di Marawi.