TEMPO.CO, Moskow - Unit pertahanan udara Rusia di Timur Jauh menyatakan waspada tinggi menyusul uji coba misil nuklir Korea Utara, Ahad, 14 Mei 2017.
Hal itu disampaikan Victor Ozerov, Pimpinan Pertahahan dan Keamanan Rusia di Parlemen, kepada Sputnik, Ahad.
Pada Ahad, pukul 05.25 pagi waktu setempat atau Sabtu, 13 Mei 2017, pukul 20.228 GMT, Pyongyang meluncurkan sebuah misil siluman, diduga merupakan rudal balistik, dari kawasan di sekitar Kusong, Provinsi Pyongan Utara. Roket tersebut jatuh di Laut Jepang setelah terbang sekitar 800 kilometer.
Peluncuran rudal ini menimbulkan kecamanan dan protes dari berbagai negara, termasuk Jepang dan Amerika Serikat.
Menurut Menteri Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, uji coba misil Korea Utara adalah sebuah pelanggaran resolusi PBB dan Jepang mengutuk keras.
Perdana Menteri Shinzo Abe berkali-kali menyampaikan protesnya melalui berbagai komentar kepada reporter.
"Kami tahu wilayah Rusia tidak menjadi target atau tempat rudal tersebut jatuh. Namun untuk menjaga berbagai kemungkinan demi melindungi diri, kami harus waspada. Sistem pertahanan di Timur Jauh menyatakan waspada," kata Ozerov.
SPUTNIK | AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara
6 jam lalu
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.
Baca SelengkapnyaPemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina
2 hari lalu
Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran
7 hari lalu
Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.
Baca SelengkapnyaKorea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?
8 hari lalu
Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.
Baca SelengkapnyaAdik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran
8 hari lalu
Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian
Baca SelengkapnyaMelawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia
10 hari lalu
Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah
13 hari lalu
Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.
Baca SelengkapnyaAS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran
15 hari lalu
Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.
Baca SelengkapnyaPembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?
17 hari lalu
Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang
21 hari lalu
Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.
Baca Selengkapnya