Tentara Kurdi dari People's Protection Units (YPG) berjaga di dekat tank militer AS yang tengah berpatroli di kawasan perbatasan antara Turki dan Suriah di Darbasiya, Suriah, 29 April 2017. REUTERS/Rodi Said
TEMPO.CO, Ankara - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mendesak Amerika Serikat segera membatalkan keputusannya mempersenjatai militan Kurdi Suriah karena mereka dianggap kelompok teror.
"Saya berharap sangat banyak bahwa kesalahan ini akan segera dikoreksi," kata Erdogan usai Washington mengumumkan akan mempersenjatai Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dalam perang melawan militan lain di Suriah.
Erdogan berjanji akan menyampaikan kekhawatirannya itu dalam pertemuannya dengan Presiden Donald Trump di Washington pada 16 Mei 2017.
Setelah Trump setuju mengirimkan senjata kepada Kurdi guna mengambil alih Kota Raqqa, Suriah, Erdogan mengatakan dalam acara jumpa pers bahwa dia yakin sekutu Turki itu akan berpihak kepada Ankara bukan kepada organisasi teroris.
Turki memandang milisi Kurdi YPG yang ada di Suriah adalah jelmaan organisasi terlarang Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang melakukan pemberontakan di sebelah tenggara Turki sejak 1984. Mereka dikategorikan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Eropa.
"Suplai senjata kepada YPG sangat tidak bisa diterima," kata Wakil Perdana Menteri Nurettin Canikli kepada televisi Haber, Rabu.