Amerika Serikat Akan Susupkan Mata-Mata ke Korea Utara

Reporter

Rabu, 10 Mei 2017 10:37 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, saat melakukan inspeksi ke detasemen pertahanan Jangjae Islet dan detasemen Hero Defence di Mu Islet, 5 Mei 2017. KCNA/ via REUTERS

TEMPO.CO, Washington—Amerika Serikat dilaporkan sedang mempersiapkan tim mata-mata untuk menyusup ke dalam wilayah Korea Utara. Tim mata-mata ini bertugas mengumpulkan informasi intelijen soal Kim Jong-un dan menggagalkan program nuklir negara itu.

Seperti dilansir The Sun, Selasa 9 Mei 2017, tim bernama United States Forces Korea (USFK) ini merupakan unit rahasia bergaya ala James Bond, tokoh intelijeen rekaan asal Inggris, yang akan mengumpulkan informasi intelijen soal program nuklir Korut dan berpotensi menyebabkan malapetaka di California.


Baca: Di PBB, Korea Utara Tegaskan Siap Perang Melawan Amerika Serikat

Menurut laporan US Eight Army, unit rahasia ini akan dipersiapkan dalam beberapa pekan ke depan. Unit ini dipersiapkan secara khusus oleh Batalion Intelijen Militer ke-524 AS, untuk menyingkap tabir kekuatan militer Korut yang sebenarnya.

"USFK selama ini telah mengoperasikan sejumlah besar persenjataan dan perlengkapan untuk memantau dan mengintai Korea Utara," kata seorang pejabat pemerintahan kepada media Korea Selatan, chosun.com.


"Tapi kemampuan intelijen manusianya relatif lemah, yang mempersulit pengumpulan dan analisis informasi akurat soal Korut. Tampaknya kami baru menyadari pentingnya meningkatkan kemampuan itu.”


Baca: Dituding Melawan Pemerintah, Korea Utara Menahan Warga Amerika

Secara terpisah, sumber militer AS menyatakan, "Mengumpulkan informasi intelijen melalui penyadapan dan citra satelit memiliki batasan tersendiri, jadi kepingan puzzle yang hilang harus diselesaikan melalui intelijen manusia."

Intelijen manusia yang disingkat HUMINT merupakan informasi intelijen yang dikumpulkan melalui kontak antarpribadi.

Citra satelit terbaru mengindikasikan Korea Utara akan menggelar uji coba rudal balistik babak baru di tempat peluncuran rudal Tongchang-ri. Pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan 'konflik besar mungkin terjadi' jika Kim Jong-Un kembali melakukan uji coba rudal.


THE SUN | NEWS.COM.AU | SITA PLANASARI AQUADINI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

5 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

6 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

8 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

10 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

20 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

1 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

1 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya