Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Reporter

Rabu, 3 Mei 2017 18:20 WIB

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz

TEMPO.CO, Karachi - Pakistan melakukan hukuman gantung terhadap empat milisi Taliban setelah pengadilan militer menyatakan keempatnya bersalah.

Menurut pernyataan militer yang beredar di media massa, keempat orang tersebut adalah Barkat Ali, Muhammad Adil, Ishaq Hai dan Latif-ur-Rehman.

"Mereka dieksekusi pada Rabu, 3 Mei 2017," tulis Al Jazeera mengutip keterangan militer Pakistan.


Baca: Teror Taliban, Pakistan: Tragedi Nasional

Pakistan menunjuk pengadilan militer untuk mengadili warga sipil yang diduga sebagai pelaku terorisme tak lama setelah peristiwa pembunuhan 152 orang pada 2014.


Hampir seluruh korban pembantaian massal itu anak-anak yang menempuh pendidikan di Sekolah Militer di sebelah barat laut Peshawar.

Semula, pengadilan militer untuk sipil ini berlaku hanya dua tahun, namun selanjutnya diperbaruhi oleh parlemen pada Maret 2016. Pengadilan ini akan berakhir hingga 2019.

Sejauh ini, militer Pakistan menuding sedikitnya 304 warga sipil terlibat dalam aksi terorisme. Dari jumlah tersebut, sebanyak 191 telah dijatuhi hukuman mati sedangkan 113 lainnya diganjar hukuman berlainan.

"Tidak ada pembebasan terhadap mereka," kata militer Pakistan.


Baca: Sadis, 20 Orang Dibunuh Penjaga Kuil Sufi di Pakistan

Dari 140 kasus, militer Pakistan belum pernah menyampaikan informasi mengenai pengadilan terhadap mereka, termasuk nama para tersangka, kejahatan yang mereka lakukan, mengapa mereka dipenjara dan berapa lama masa hukumannya.

Informasi yang pernah dikeluarkan militer menyebutkan, 94,5 persen hukuman yang dijatuhkan kepada tersangka berdasarkan pengakuan dosa mereka.

"Keempat milisi Taliban yang dihukum gantung pada Rabu itu mengaku terlibat dalam penyerangan terhadap aparat penegak hukum dan personil militer," kata militer Pakistan.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN





Advertising
Advertising

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

4 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

14 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

19 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

20 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

30 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

31 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

55 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

6 Maret 2024

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

5 Maret 2024

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

4 Maret 2024

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya