Sebar Kebencian, 6 Ulama dan Pendeta Dicegah Masuk ke Denmark

Reporter

Rabu, 3 Mei 2017 15:30 WIB

Terry Jones. nydailynews.com

TEMPO.CO, Kopenhagen—Denmark untuk pertama kali mengeluarkan larangan masuk dan berkhotbah atas lima ulama dan seorang pendera Kristen dari luar negeri karena dituduh menyebarkan kebencian.


Seperti dilansir Reuters, Selasa 2 Mei 2017, mereka terdiri atas Mohamad al-Arifi dan Salman al-Ouda dari Arab Saudi, Kamal El-Mekki dan Pendeta Terry Jones dari Amerika Serikat, serta Bilal Philips dari Kanada dan Mohammad Rateb al-Na dari Suriah.


Baca: Denmark Copot Warga Negaranya yang Bertempur untuk ISIS


Saat mengeluarkan daftar ini, Menteri Imigrasi dan Integrasi, Inger Stojberg, menegaskan pemerintah tidak akan membiarkan yang disebutnya sebagai pengkhotbah kebencian merusak nilai-nilai Denmark.


“Denmark tidak memberi ruang bagi pengkhotbah kebencian, orang-orang yang datang ke sini untuk menggulingkan masyarakat Denmark, datang ke sini untuk memicu terorisme, untuk mendorong gaya hidup yang amat berbeda dari yang kami yakini," demikian pernyataan Stojberg.


Advertising
Advertising

Rencana untuk mengeluarkan daftar ini diumumkan Mei 2016 lalu setelah sebuah kamera rahasia merekam beberapa ulama Islam menyampaikan khotbah yang dianggap radikal di masjid Parlemen mendukung sepenuhnya rencana tersebut.


Denmark mengalami serangan teror pada 2015 ketika seorang warga Denmark keturunan Palestina, yang menjadi radikal selama dalam penjara, menewaskan dua orang dalam serangan atas dua tempat di ibu kota Kopenhagen.


Baca: Pelaku Muntahkan 200 Peluru ke Peserta Diskusi di Denmark


Dia menembak seorang sutradara film di sebuah acara debat tentang Islam dan kebebasan berbicara sebelum menembak seorang petugas keamanan Yahudi di sebuah sinagog.


Masih pada 2015, kewarganegaraan Denmark dicabut dari seorang pria Maroko karena menyebarkan buku yang ditulis oleh ulama yang memiliki kaitan erat dengan Al-Qaida.


Namun Denmark juga menjadi sasaran kemarahan umat Muslim dunia setelah koran Jyllands-Posten menerbitkan kartun tentang Nabi Mohammad tahun 2015.


Partai anti-Muslim memperoleh dukungan luas di wilayah Nordik sejak jumlah imigran muslim meroket pada 2015. Partai Rakyat Denmark yang anti-imigran kini menempati posisi kedua di parlemen.


REUTERS | BBC | DW | SITA PLANASARI AQUADINI



Berita terkait

Ke Rusia, Parlemen Denmark Tinggalkan Telepon Seluler dan Laptop

8 Maret 2017

Ke Rusia, Parlemen Denmark Tinggalkan Telepon Seluler dan Laptop

Parlemen Denmark telah diminta untuk meninggalkan ponsel pintar, tablet dan laptop di rumah selama kunjungan ke Rusia. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Pencuci Piring Ini Jadi Bos di Restoran Terbaik Dunia  

4 Maret 2017

Pencuci Piring Ini Jadi Bos di Restoran Terbaik Dunia  

Ali Sonko yang bekerja sebagai pencuci piring di salah satu
restoran terbaik di dunia, pekan ini diangkat menjadi salah
satu bos restoran itu

Baca Selengkapnya

Joanna Palani, Wanita yang Ditakuti ISIS  

22 Desember 2016

Joanna Palani, Wanita yang Ditakuti ISIS  

ISIS menawarkan hadiah US$ 1 juta (sekitar Rp 13 miliar) bagi siapa saja yang mampu membunuh Palani.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Denmark Pilih Jadi Ateis

9 September 2016

Ribuan Warga Denmark Pilih Jadi Ateis

Kampanye kelompok ateis diklaim telah mempengaruhi warga Denmark untuk ramai-ramai meninggalkan agamanya.

Baca Selengkapnya

Wow! Penemuan Salib Ini Mengubah Sejarah Kristen Denmark  

19 Maret 2016

Wow! Penemuan Salib Ini Mengubah Sejarah Kristen Denmark  

Dampak dari temuan tersebut adalah catatan sejarah Denmark harus diubah dan perlu disesuaikan.

Baca Selengkapnya

Negara Mana yang Paling Bahagia dan Tidak Bahagia?  

17 Maret 2016

Negara Mana yang Paling Bahagia dan Tidak Bahagia?  

Denmark menjadi negara yang paling bahagia, menggusur posisi Swiss.

Baca Selengkapnya

Denmark Tingkatkan Aksi Militer Melawan ISIS  

5 Maret 2016

Denmark Tingkatkan Aksi Militer Melawan ISIS  

"Sebanyak 400 personel militer kemungkinan turut ambil bagian dalam operasi ini."

Baca Selengkapnya

Denmark Punya Masjid Khusus untuk Perempuan

15 Februari 2016

Denmark Punya Masjid Khusus untuk Perempuan

Sherin Khankan, akademisi yang tinggal di Copenhagen, Denmark mendirikan masjid khusus untuk perempuan.Masjid ini disebutnya sebagai proyek feminis.

Baca Selengkapnya

Rizal Ramli: Denmark Minati Sektor Listrik dan Pariwisata  

22 Oktober 2015

Rizal Ramli: Denmark Minati Sektor Listrik dan Pariwisata  

Ada 62 perusahaan asal Denmark dari berbagai sektor yang datang untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ratu Denmark Temui Presiden Jokowi Besok

20 Oktober 2015

Ratu Denmark Temui Presiden Jokowi Besok

Denmark mengharapkan sebuah kemitraan inovatif untuk abad ke-21 dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya