Usai Referendum, Turki Putus Hubungan dengan Uni Eropa

Reporter

Rabu, 3 Mei 2017 13:30 WIB

Turki Presiden Recep Tayyip Erdogan, menyampaikan pidato selama reli pendukung sehari setelah referendum, di luar Istana Kepresidenan, di Ankara, Turki, 17 April 2017. AP/Burhan Ozbilici

TEMPO.CO, Ankara - Hubungan Turki, negeri yang memiliki wilayah geografis di Asia dan Eropa, dengan blok perdagangan terbesar di dunia Uni Eropa telah berakhir. Sejumlah pemerintahan di Uni Eropa menuding sikap Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan terhadap para pelaku kudeta Juli 2016 terlalu keras.

Pertimbangan lain pemutusan hubungan itu, pertama, dakwaan Turki terhadap Jerman sebagai pelaku ajaran Nazi dikategorikan tudingan keji. Kedua, hasil referendum di Turki bulan lalu dianggap memberikan kekuasaan baru kepada Erdogan tanpa ada penyimbang.

Baca juga: Referendum Kontitusi Turki, Koyak Hubungan Dengan Eropa

"Jelaslah bagi setiap orang bahwa Turki telah menjauh dari perspektif Eropa," kata Komisi Eropa, Johannes Hahn, kepada Reuters.

"Fokus hubungan kami, Uni Eropa dan Turki, harus menjadi sesuatu yang lain," jawabnya dalam sebuah wawancara usai pertemuan para Menteri Luar Negeri Uni Eropa di Malta.

"Kita harus melihat apa yang bisa dilakukan di masa akan datang, apakah ada yang bisa dikerjasamakan," ujarnya Sabtu, seraya mengatakan, dia tidak memiliki agenda pertemuan ekonomi dengan anggota NATO itu sejak akhir Januari 2017.

Baca juga: Di Turki: 107 Jurnalis Dipenjara, 155 Media Ditutup

Proses kerja sama Turki dan Uni Eropa secara resmi tidak beku, tetapi para anggota parlemen Uni Eropa, pekan lalu, mendesak agar pembicaraan formal dengan Turki dihentikan. Menurut mereka, Turki dianggap tidak menjalankan prinsip-prinsip demokrasi.

"Itu sebagai syarat utama bila ingin menjadi anggota Uni Eropa."

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pekan lalu, Erdogan mengatakan bahwa Turki tidak sudi menunggu di pintu Eropa selamanya. Turki akan meninggalkan meja perundingan bila ada Islamobia dan permusuhan di antara anggota Uni Eropa.

Turki mengajukan diri menjadi angota Uni Eropa bertahun-tahun. Pengajuan resmi dilakukan pada 2005 demi meningkatkan kerja sama ekonomi ketika Recep Tayyib Erdogan menjadi Perdana Menteri pada 2003.

ARAB NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN



Berita terkait

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

1 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

5 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

6 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

7 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

7 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

11 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

13 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

13 hari lalu

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca Selengkapnya