Sistem Pertahanan Rudal THAAD di Korea Selatan Mulai Beroperasi
Editor
Sita Planasari A
Selasa, 2 Mei 2017 17:50 WIB
TEMPO.CO, Seoul - Militer Amerika Serikat atau AS mengumumkan sistem pertahanan anti-rudal canggih miliknya atau THAAD yang dipasang di Korea Selatan sudah mulai beroperasi. THAAD ditempatkan di Korsel untuk mencegah ancaman nuklir Korea Utara.
Seorang pejabat dari militer Amerika Serikat mengatakan sistem THAAD sudah beroperasi, meskipun belum beroperasi secara maksimal. Saat ini, sistem pertahanan udara itu sudah mampu untuk mencegat rudal-rudal yang ditembakan dari Korut.
Baca: THAAD Milik Amerika Tiba di Korea Selatan, Cina Protes Keras
"THAAD sudah mencapai kemampuan mencegat awal," kata pejabat yang menolak disebutkan namanya, seperti dilansir Channel News Asia, Selasa 2 Mei 2017.
Menurut dia, pengoperasian itu dilakukan menyusul persetujuan yang dicapai antara Washington dan Seoul untuk menginstal sistem THAAD yang diharapkan paling lambat Juli depan.
AS mulai menempatkan sistem pertahanan udara THAAD pada pekan lalu. THAAD ditempatkan di sebuah lapangan golf yang berada di wilayah selatan Seongju, dekat dengan kawasan Semenanjung Korea.
Penempatan THAAD sendiri mendapat protes keras dari sejumlah pihak di Korsel. Bahkan, penduduk di lokasi di tempatnya sistem pertahanan udara tersebut menggelar unjuk rasa, dan mengecam keras penempatan THAAD.
Baca: THAAD Tiba di Seoul, Presiden Trump Minta Bayaran Rp 13 Triliun
Kecaman juga datang dari calon Presiden Korsel, Moon Jae-in. Melalui juru bicaranya, Jae-in menuturkan keputusan tersebut mengabaikan opini publik dan proses hukum, dan meminta agar penempatan tersebut ditangguhkan sampai pemerintahan berikutnya terbentuk.
Sistem THAAD dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik jarak pendek dan menengah selama fase akhir penerbangan mereka.
Namun THAAD telah mengundang reaksi marah dari Cina. Karena khawatir akan melemahkan kemampuan senjata balistiknya, selain merusak kestabilan keamanan regional.
Pengerahan THAAD ini juga sempat mengalami masalah administrasi. Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat menyatakan Korsel harus membayar untuk penempatan sistem pertahan udara itu, yang diprotes oleh Seoul.
Namun, tidak lama AS menyatakan pembiayaan pengerahan THAAD sepenuhnya ditanggung oleh mereka dan bukan oleh Korea Selatan.
CHANNEL NEWS ASIA | NBC | YON DEMA