Cara Korea Utara Kumpul Uang-Racik Minuman Keras di Kuwait

Reporter

Selasa, 25 April 2017 18:20 WIB

Minuman keras bajakan Ssa-Dae-Gi yang dibuat oleh pekerja Korea Utara di Kuwait dijual dalam kemasan botol air mineral. RFA

TEMPO.CO, Jakarta -Korea Utara telah dijerat berbagai sanksi atau hukuman oleh dunia internasional setelah meluncurkan uji coba sejumlah rudal balistik dan nuklir. Bahkan Korea Selatan menutup kawasan zona industri Kaesong, satu-satunya zona yang mempertemukan dua negara yang terbelah setelah Perang Korea usai.

Dunia internasional berharap sanksi dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa maupun sanksi sepihak Amerika Serikat, Korea Selatan, Cina, dan Jepang akan membuat Korea Utara tak lagi memiliki dana untuk meneruskan percobaan senjata pemusnah massal itu.

Baca juga: Cara Korea Utara Kumpul Uang- Raup Miliaran dari Polandia, Malta

Ternyata Korea Utara terus melanjutkan program nuklirnya di tengah hantaman berbagai sanksi politik maupun sanksi ekonomi.

Lalu, bagaimana Korea Utara mengumpulkan uang asing untuk dapat melanjutkan roda perekonomiannya yang diduga diprioritaskan untuk membangun program senjata nuklirnya?

Laporan investigasi Radio Free Asia (RFA) mengungkapkan modus Korea Utara mengumpulkan mata uang asing dengan mengerahkan rakyatnya bekerja ke luar negeri dan pulang membawa uang asing. Selain itu, beberapa media memberitakan tentang jaringan bisnis Korea Utara di negara lain seperti Malaysia. Berikut laporannya.

Baca juga: Cara Korea Utara Kumpul Uang- Dirikan 12 Klinik Medis di Tanzania

Kuwait
Pekerja yang dikirim rezim Korea Utara untuk mengumpulkan mata uang asing di luar negeri ternyata juga melakukan kegiatan ilegal demi mengumpulkan uang untuk diserahkan kepada Kim Jong-un seperti terjadi di Kuwait.

Sebuah laporan dari Kuwait menyebutkan untuk memastikan bahwa mereka memperoleh cukup uang untuk rezim Kim Jong-un, orang Korea Utara di Kuwait menyuling minuman keras di dapur apartemen mereka.

Meskipun itu adalah praktik ilegal di negara muslim, para pekerja itu tetap membuat sadiqi dalam bahasa Arab yang berarti 'teman saya'. Sadiqi disuling dari nasi dan memiliki rasa yang mirip dengan minuman keras Korea yang dikenal dengan nama Soju. Minuman ini mengandung 40 persen alkohol dan biasanya dicampur dengan air atau bir non-alkohol.

Baca juga: Semenanjung Korea Memanas, Bercermin dari Sejarah Perang Korea

Minuman keras tersebut menjadi bisnis sampingan yang menguntungkan. Satu botol ukuran 1,5 liter biasa dijual dengan harga hingga US$ 33 atau setara Rp 439 ribu.

Pada 8 Desember, tiga pekerja Korea Utara ditangkap atas tuduhan mendistribusikan minuman keras ilegal di wilayah Mubarak Al-Kabeer di Kuwait, hanya dua bulan setelah 22 pekerja Korea Utara ditangkap dengan tuduhan yang sama di kota Jleeb Al-Shuyoukh.

Selain meracik minuman keras, warga Korea Utara terlibat beberapa kasus pencurian bahan bangunan dari lokasi konstruksi untuk dijualkan kembali. Pada Juli 2015, sembilan pekerja Korea Utara dijatuhi hukuman masing-masing lima tahun penjara karena mencuri peralatan listrik dari lokasi bangunan.

Menurut sumber, banyak pekerja telah menyatakan frustrasi terkait eksploitasi pejabat sehingga memaksa mereka untuk melakukan kegiatan ilegal guna memenuhi persyaratan yang menghasilkan mata uang asing untuk rezim Korea Utara.

RADIO FREE ASIA|YON DEMA

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya