Duta Besar Indonesia untuk Norwegia Esti Andayani. indonesia-oslo.no
TEMPO.CO, Roma — Karena alasan keamanan, seorang warga negara Indonesia atau WNI, Aghnia Adzkia, dipaksa melepas jilbabnya oleh petugas bandara Roma, ibu kota Italia.
Karena tidak terima, ia merekam video percakapannya dengan petugas bandara Ciampino, Roma dalam akun Facebook-nya dan kemudian menjadi viral.
Dari keterangan yang disampaikan melalui Facebook pribadinya, Aghnia sempat menolak melepaskan jilbabnya. Pasalnya, dia melihat tidak ada peraturan seseorang harus membuka tutup kepala saat diperiksa.
Menanggapi kejadian yang menimpa Aghnia, Duta Besar Indonesia untuk Italia, Esti Andayani, mengatakan hal itu merupakan standar keamanan yang diterapkan di Italia. Bukan tindakan diskriminatif terhadap agama tertentu.
"Hal itu bukan sesuatu yang diskriminatif, namun standar umum di Italia. Tidak hanya di bandara Roma, tapi di bandara lain juga di seluruh Italia," ujar Esti di Warung Daun, Kamis lalu.
Perempuan yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri ini menambahkan, agar kejadian seperti ini tak terulang, WNI yang ingin pergi ke Italia diharapkan untuk memahami standar keamanan di negara tersebut.
"Kalau di Italia, jelas harus membuka semua barang yang menutupi wajah dan kepala, semisal kacamata, topi, dan juga hijab. Hal itu adalah lumrah," tuturnya.
Adapun pernyataan Aghnia bahwa ada dua biarawati yang tidak dipaksa membuka tutup kepalanya, Esti mengatakan sebetulnya semua tutup kepala harus dibuka. “Jika tidak dibuka pun biarawati itu akan dipegang kepalanya.”
