Referendum Turki, 55 Juta Orang Menuju Bilik Suara Termasuk Napi  

Reporter

Sabtu, 15 April 2017 17:46 WIB

Ribuan pendukung Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengibarkan bendera Turki saat berlangsungnya Reli untuk referendum yang akan datang di Istanbul, Turkey, 8 April 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Istanbul - Lebih dari 55 juta warga Turki akan menuju bilik suara untuk mengikuti referendum pada ahad, 16 April 2017. Pesta demokrasi ini untuk mengubah konstitusi sekaligus memberikan kekuasaan kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Daily Sabah dalam laporannya mengatakan, warga Turki serempak mendatangi 167 ribu tempat pemungutan suara tersebar di seluruh Turki pada Ahad, 16 April 2017.

"Lebih dari satu juta warga Turki baru pertama kali mencoblos," tulisnya. Bagi narapidana, mereka juga disiapkan kartu suara untuk memilih di dalam penjara.

Pada referendum ini, seluruh tahanan dan terdakwa yang menunggu persidangan tidak kehilangan hak pilih, termasuk pelaku kejahatan.

Meskipun Komite Pemilihan Umum tidak mengumumkan kepada publik jumlahnya, namun menurut laporan koran Turki, Milliyet, lebih dari 78 ribu tahanan akan menggunakan hak pilihnya. Jumlah ini meningkat 127 persen bila dibandingkan dengan pemilu November 2016.

Kertas suara pada pemilihan ini akan terbagi dua warna berbeda. Warna sisi dalam putih untuk pilihan Yes sedangkan No bagian dalam kertasnya berwana coklat.

Pemilihan suara akan dimulai pada pukul 07.00 pagi hingga pukul 16.00 sore waktu setempat untuk wilayah Turki bagian Timur yakni Provinsi Adyaman, Ar, Artvin, Bingöl, Bitlis, Diyarbakr, Elaz, Erzincan, Erzurum, Gaziantep, Giresun, Gümühane, Hakkari, Kars, Malatya, Kahramanmara, Mardin, Mus, Ordu, Rize, Siirt, Sivas, Trabzon, Tunceli, anlurfa, Van, Bayburt, Batman, rnak, Ardahan, Idr, dan Kilis.

Sedangkan untuk wilayah Barat dimulai pukul 08.00 sampai pukul 17.00 waktu setempat. Alasan perbedaan ini lantaran matahari terbit dan terbenam lebih awal di timur negara itu daripada di barat.

Adapun sekitar 2,9 juta warga Turki di luar negeri sudah melakukan pencoblosan antara 27 Maret-9 April 2017. Pada 16 April 2017, pemilih di Turki akan diminta memilih "Yes" atau "No" terhadap Pasal 18 Undang-Undang, yang juga meliputi perubahan sistem parlementer ke presidensial.

Kampanye "Yes" didukung oleh partai berkuasa Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) dan oposisi Partai Gerakan Nasionalis (MHP). Sedangkan kampanye "No" dimotori oleh oposisi dari Partai Republik Rakyat.

Konstitusi terbaru Turki dibentuk pada 1983 menyusul kudeta militer pada 1980.

DAILY SABAH | CHOIRUL AMINUDDIN




Berita terkait

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

1 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

8 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

15 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

16 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

16 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

18 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

21 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

23 hari lalu

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

23 hari lalu

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.

Baca Selengkapnya

Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

23 hari lalu

Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya