Venezuela Mundur dari Perebutan Kursi Dewan Keamanan

Reporter

Editor

Kamis, 26 Oktober 2006 00:04 WIB

TEMPO Interaktif, La Paz: Venezuela secara mengejutkan mundur dari perebutan kursi anggota Dewan Keamanan tidak tetap Perserikatan Bangsa Bangsa. Cuma selang sehari sebelum Majelis Umum menggelar voting yang ke-36 kalinya guna menentukan negara mana yang pantas duduk di kursi itu."Kemarin (Senin) malam, Duta Besar Venezuela di Caracas yang mengontak saya pertama kali," kata Presiden Bolivia Evo Morales, Selasa lalu atau Rabu (25/10) Waktu Indonesia Barat. "Kemudian (Presiden Hugo) Chavez menghubungi saya dan bilang mereka mundur."Morales mengatakan sekutunya itu lalu meminta Bolivia maju menggantikan Venezuela melawan Guatemala guna mengakhiri kebuntuan. Soalnya, kedua kandidat itu belum juga meraih suara mayoritas atau dua per tiga anggota Majelis Umum, yang terdiri atas 192 negara."Presiden Chavez mengalihkan ke Bolivia," ujar Morales pada acara temu pengusaha kecil-menengah Bolivia di El Alto, pinggiran La Paz. Jadi, "Kami kandidat baru anggota Dewan Keamanan tidak tetap. Dengan penuh harap, kami akan menang dalam voting yang digelar besok (kemarin)."Duta Besar Venezuela di PBB, Francisco Arias Cardenas, mengatakan negerinya berkeinginan membantu mengakhiri kebuntuan yang diciptakan Amerika Serikat dengan mundur dari pertarungan itu. "Selain Bolivia, kandidat lain kemungkinan besar adalah Kosta Rika," katanya.Tapi, menurut Menteri Luar Negeri Venezuela Nicolas Maduro, negaranya baru akan mundur kalau Guatemala juga melakukan hal yang sama. "Amerika Serikat juga mesti mengakhiri intervensinya dalam proses pemilihan anggota Dewan Keamanan tidak tetap itu," katanya.Alasan Washington menjegal Venezuela karena mereka khawatir pemerintah Chavez yang kekiri-kirian bakal memakai keanggotaannya--kalau menang--untuk mengacau di Dewan Keamanan. Juga secara rutin menentang setiap kebijakan dan secara terbuka menyerang Amerika Serikat.Pemerintah George W. Bush tidak mau kecolongan lagi. Bulan lalu Chavez sewaktu berpidato di depan sidang Majelis Umum menyebut Bush "setan". Dia juga mengatakan podium tempatnya berdiri masih bau belerang, yang ditujukan kepada Bush, yang sehari sebelumnya berpidato di situ.AFP | AP | BBC | SS KURNIAWAN

Berita terkait

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

6 Juli 2017

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka

Baca Selengkapnya

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

5 Juli 2017

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.

Baca Selengkapnya

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

29 Juni 2017

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.

Baca Selengkapnya

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

28 Juni 2017

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.

Baca Selengkapnya

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

28 Juni 2017

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.

Baca Selengkapnya

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

2 Mei 2017

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.

Baca Selengkapnya

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

28 April 2017

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.

Baca Selengkapnya

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

25 April 2017

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

20 April 2017

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

25 Maret 2017

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.

Baca Selengkapnya