TEMPO Interaktif, Washington: Perseteruan Amerika Serikat dan Venezuela makin meruncing. Kemarin Dewan Perwakilan Rakyat Negeri Abang Sam menurunkan laporan yang isinya menuding Venezuela punya potensi besar sebagai hub atau tempat transit para teroris sebelum masuk ke Amerika Serikat."Pejabat senior intelejen dan militer mengatakan Venezuela menyediakan bantuan termasuk dokumen indentitas kepada kelompok-kelompok radikal Islam asal Timur Tengah dan negara lain," kata Sub Komisi Terorisme Internasional DPR yang menulis laporan yang dirilis Jumat (20/10).Menurut laporan itu, pemerintahan Hugo Chavez sudah mengeluarkan ribuan cedulas, semacam kartu jaminan sosial, ke orang-orang Kuba, Kolombia dan negara-negara Timur Tengah?di mana organisasi teroris tumbuh subur. Padahal, mereka tidak semestinya dapat dokumen itu.Washington khawatir orang-orang itu memakai cedulas untuk bikin paspor Venezuela guna memudahkan mendapat visa Amerika. Buktinya, "Baru-baru ini, ada warga Pakistan yang ditangkap di perbatasan Amerika-Meksiko, karena memegang dokumen Venezuela," tulis laporan tersebut.Laporan yang diteken Ketua Sub Komisi Terorisme Internasinal Michael McCaul itu memperingatkan adanya ancaman penyusupan teroris di sepanjang perbatasan barat daya Amerika-Meksiko. Malah milisi Hizbullah asal Libanon disebut-sebut berhasil menyeberang lewat perbatasan itu. "Imigrasi dan bea cukai Amerika Serikat sedang melakukan penyelidikan tentang orang-orang asal Timur Tengah dan negara lain yang membanjiri wilayah Amerika selatan dan tengah termasuk Venezuela sebelum diselundupkan ke Amerika Serikat," ujar Sub Komisi Terorisme Internasional. AFP | SS KURNIAWAN