TEMPO Interaktif, Washington: Korea Utara kemungkinan besar bakal melakukan lagi uji coba nuklirnya yang kedua. Satelit mata-mata milik Amerika Serikat selama beberapa hari terakhir menangkap kesibukan sedikitnya di dua tempat yang diduga menjadi tempat tes bom atom negara komunis itu.Menurut pejabat senior Pentagon yang minta namanya tidak ditulis, aktivitas itu termasuk persiapan darat dan pembangunan beberapa gedung di salah satu lokasi uji coba. "Walau belum jelas betul, kami khawatir, karena Korea Utara bilang soal kemungkinan tes lainnya," katanya kemarin.Sumber di Departemen Pertahanan Amerika mengatakan Pyongyang bisa saja melakukan tes tanpa memberi peringatan lebih dulu. Keputusan melakukan itu lebih pada alasan politis ketimbang teknis. Tapi, "Seberapa dekat kemungkinan mereka menekan tombol itu belum jelas," ujarnya.Stasiun televisi NBC News, yang mengutip petinggi Negeri Abang Sam, bahkan melaporkan militer Korea Utara sudah memberi tahu Cina soal uji coba nuklir yang kedua. Beijing sendiri, lewat Liu Jianchao, juru bicara Kementerian Luar Negeri, terang-terangan menolak tes itu.Menteri Pertahanan Amerika Donald Rumsfeld tidak menepis kemungkinan uji coba nuklir yang kedua itu, meski masih spekulasi. Tapi Washington melihat Pyongyang akan melakukan banyak tes ketimbang cuma sekali. "Masih spekulasi. Jadi biar waktu yang bicara," katanya.Korea Selatan juga mendeteksi pergerakan-pergerakan yang mengarah pada persiapan tes bom atom lanjutan. "Ada aktivitas tidak biasa di dekat lokasi uji coba yang pertama di utara Korea Utara," kata pejabat senior yang minta identitasnya dirahasiakan. "Kami terus mengawasinya."Dua hari lalu Pyongyang menyebut sanksi yang dijatuhkan Perserikatan Bangsa-Bangsa merupakan deklarasi perang. Kemarin pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il, tampil di publik untuk pertama kali sejak uji coba nuklir pada 9 Oktober lalu. Dia menghadiri pertunjukan lagu dan tari militer. AFP | AP | THE FINANCIAL TIMES | SS KURNIAWAN