TEMPO Interaktif, Kota Gaza: Kawasan Timur Tengah yang mulai adem ayem pascaperang Israel-Hizbullah bakal kembali memanas. Hamas mengancam akan memberi pelajaran yang tidak bakal pernah dilupakan Israel kalau Negeri Yahudi itu masih meneruskan operasi militernya di Jalur Gaza."Kami memiliki alat dan senjata yang dibutuhkan, menghadapi musuh Zionis dengan semua kekuatan kami," kata Abu Ubaida, juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, Senin lalu. "Kalau musuh memutuskan meneruskan konfrontasi, kami bakal menerima tantangan itu."Israel sejak Kamis pekan lalu kembali menggempur wilayah Palestina. Serangan itu sudah membunuh 22 orang atau lebih dari 250 orang tewas sejak akhir Juni lalu. Tel Aviv punya alasan: operasi militer itu guna menyetop serangan roket Hamas dan penyelundupan senjata dari Mesir.Menteri Pertahanan Israel Amir Peretz mengatakan kalau perlu militernya bakal meneruskan membombardir Gaza. "Saya tidak bakal mengizinkan Jalur Gaza berubah menjadi Libanon Selatan," ujarnya. "Kami akan mencegah Hamas memperkuat diri dan melemahkan kemampuannya."Al-Qassam balik menuding Israel yang sengaja memakai alasan membersihkan penyelundupan senjata guna membenarkan operasi militernya yang tak ubahnya seperti tindakan kriminal. "Hak kami memiliki senjata apa pun (yang kami butuhkan) guna membela rakyat kami," kata mereka.Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah menegaskan tidak betul Hamas, yang merupakan partai yang menyokongnya, menyelundupkan senjata seperti yang dituduhkan Israel. "Pendudukan baru-baru ini dengan menuding Hamas cuma untuk membenarkan agresi besar-besaran mereka," ujarnya. AFP | YNET | SS KURNIAWAN
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
18 September 2017
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.