Negara Islam Diproklamasikan di Irak

Reporter

Editor

Selasa, 17 Oktober 2006 02:56 WIB

TEMPO Interaktif, Dubai: Organisasi payung pemberontak muslim Sunni Irak, Koalisi Mutayibin, memproklamasikan berdirinya negara Islam. Dalam rekaman video pengumuman yang ditayangkan televisi Aljazeera, Minggu lalu, kelompok itu mengklaim negara baru tersebut mencakup enam provinsi berpenduduk mayoritas Sunni, termasuk Bagdad, serta beberapa bagian dari dua provinsi Syiah.Provinsi Syiah yang sebagian wilayah diklaim masuk negara Arab Sunni itu Babil dan Wasit, di sebelah selatan Bagdad. Selain itu, Ibu Kota Provinsi Diyala dan kota penting di utara, yakni Kirkuk dan Mosul, juga diklaim. Juru bicara kelompok, yang dalam tayangan itu tidak terlihat mukanya, mengajak para bekas elite Arab Sunni berjanji setia kepada Amirul Mukminin Syekh Abu Omar Al-baghdadi. Dia mengajak para pemberontak, ulama, dan pemuka suku Sunni berusaha mewujudkan negara baru serta mengorbankan apa saja demi membela Bagdad sebagai ibu kota. "Bagdad, ibu kota kekhalifahan Islam..., dibangun oleh leluhur kita dan hanya bisa diambil dari kita dengan melangkahi mayat kita," kata juru bicara itu.Dijelaskannya, negara Arab Sunni diproklamasikan setelah suku Kurdi membentuk aliansi di wilayah utara dan kaum Syiah mendapat otonomi di selatan dan tengah Irak. Rabu pekan lalu, parlemen Irak memang menyetujui undang-undang federalisme--yang ditentang komunitas Sunni. Undang-undang itu membuka peluang terbentuknya wilayah semiotonom Syiah di Irak selatan yang kaya minyak dan wilayah serupa buat etnis Kurdi di utara. Berdasarkan undang-undang ini, 15 provinsi bisa mengadakan referendum untuk menggabungkan diri dengan wilayah otonom yang lebih besar. Voting untuk menetapkan undang-undang itu diikuti 138 dari 275 anggota parlemen.Ketua Parlemen Irak Mahmud al-Mashhedani mengecam para pemimpin Dewan Syuro Mujahidin, organisasi induk kelompok-kelompok pemberontak Irak, sebagai dalang di belakang deklarasi negara baru itu. Para pemimpin dewan, katanya, adalah orang yang vulgar tanpa agama, yang hanya membunuh orang lain dengan dalih jihad."Mereka yang percaya pada dewan ini adalah bodoh, dan mereka yang mengikutinya adalah bodoh," kata Al-Mashhedani. Dewan itu disebutnya sebagai penyebab konflik sektarian dan membuat kaum Syiah dan Sunni kehilangan tempat tinggal.Di Teheran, ulama senior Iran, Ayatollah Ahmad Jannati, menyambut hangat apa yang disebutnya sebagai kelahiran republik Islam di Irak. Ketua Dewan Pengawal Konstitusi yang sangat menentukan dalam politik Iran itu memuji konstitusi baru Irak sebagai konstitusi yang didasarkan pada ajaran Islam. "Syukurlah, setelah bertahun-tahun usaha dan harapan di Irak, sebuah negara Islam telah datang dan konstitusi itu dibentuk atas dasar pandangan-pandangan Islam," katanya.Menyebut Barat sebagai arogansi global, ulama garis keras Syiah itu mengatakan, "Tak jadi masalah berapa pun banyak batu yang dilemparkan di jalan kita, mereka tidak bisa mencegah penyebaran revolusi Islam di dunia." AFP | AP | IRAN FOCUS | YANTO MUSTHOFA

Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya