Cina-Korea Utara Buka Rute Penerbangan Baru untuk Wisata  

Reporter

Rabu, 29 Maret 2017 13:55 WIB

Sebuah rute penerbangan baru resmi dibuka antara Pyongyang dan kota perbatasan China Dandong. thestreet.com

TEMPO.CO, Beijing - Cina dan Korea Utara meresmikan pembukaan rute penerbangan baru pada Selasa, 28 Maret 2017. Rute baru ini menghubungkan Pyongyang dengan Kota Dandong, Provinsi Liaoning, Cina.

Maskapai penerbangan Korea Utara, Air Koryo, akan melayani penumpang untuk terbang di rute baru ini dan sebaliknya setiap Selasa dan Jumat. Pembukaan rute baru ini ditujukan untuk menambah jumlah turis ke Korea Utara.

Sejumlah awak pesawat Air Kroyo menyambut para penumpang perdana rute Pyongyang-Dandong dengan memberikan sebuket bunga.

Baca juga: Sambut Tillerson, Cina Tak Mau Didikte Soal Korea Utara

Pesawat Air Kroyo tipe Antonov An-148 mampu membawa 75 penumpang. Sebelum ada rute penerbangan Pyongyang-Dandong, para turis menggunakan kereta dengan menempuh perjalanan selama enam jam untuk tiba di Pyongyang dari Dandong.

Peluncuran rute penerbangan baru Pyongyang-Dandong terjadi menjelang pertemuan Presiden Cina Xi Jinping dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Florida, April mendatang.

Pertemuan Xi Jinping dengan Donald Trump nanti, antara lain, membahas isu senjata nuklir Korea Utara. Sebelumnya, Trump mengeluh lewat Twitter tentang perilaku Korea Utara yang disebutnya buruk, dan Cina melakukan sedikit pertolongan untuk meredam sikap Korea Utara.

Baca juga: Cegah Perang, Cina Desak Hal Ini ke Korea Utara dan Amerika

Kerja sama pembukaan rute Dandong-Pyongyang juga dianggap tidak mencederai sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Korea Utara. Hanya, kerja sama itu akan memberi pesan bahwa Cina tidak ingin terlalu keras terhadap Korea Utara.

Sedangkan dengan Korea Selatan, Cina membatalkan sejumlah penerbangan dari Korea Selatan setelah memprotes Seoul mengenai penempatan rudal pertahanan untuk perlindungan. Cina juga membatalkan layanan kapal pesiar ke Korea Selatan.

Korea Selatan beralasan, sistem itu dibutuhkan untuk menangkal ancaman serangan senjata nuklir Korea Utara.

SOUTH CHINA MORNING POST | MARIA RITA




Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

11 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

15 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

15 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

16 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya