Inggris Larang Alat Elektronik Pada Penerbangan 6 Negara Muslim

Reporter

Rabu, 22 Maret 2017 06:48 WIB

Ilustrasi menelepon di dalam pesawat. Shutterstock

TEMPO.CO, London—Mengikuti jejak Amerika Serikat, Inggris mengumumkan larangan bagi para penumpang untuk membawa alat-alat elektronik tertentu ke dalam kabin dalam penerbangan jurusan ke Inggris dari enam negara Muslim di Timur Tengah.


Seperti dilansir The Independent, Rabu 22 Maret 2017, larangan diterapkan pada penerbangan langsung menuju Inggris dari Turki, Lebanon, Mesir, Arab Saudi, Jordania dan Tunisia, kata juru bicara kantor Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Selasa lalu.


Baca: Peralatan Elektronik Dilarang dalam Penerbang ke AS


Telepon, komputer jinjing serta tablet berukuran lebih dari 16 cm x 9,3 cm x 1,5 cm; tidak diperbolehkan dibawa ke dalam kabin pesawat menuju Inggris dari keenam negara tersebut.


Sebagian besar telepon pintar akan tetap diizinkan untuk dibawa ke kabin.


Advertising
Advertising

Juru bicara Downing Street 10, kediaman Perdana Menteri Inggris, mengatakan, "Aturan keamanan tambahan itu mungkin akan mengganggu para penumpang dan penerbangan, dan kami mengerti jika (aturan) itu akan membuat frustrasi. Tapi prioritas utama kami selama ini adalah menjaga keamanan para warga negara Inggris."


"Penerbangan langsung menuju Kerajaan Inggris dari (enam negara) itu bisa terus dilakukan jika (mereka) mengikuti aturan baru ini."


"Para penumpang disarankan untuk mengikuti informasi terkini dari pengumuman saran perjalanan FCO serta mencari kabar dari maskapai yang mereka pilih," kata sang juru bicara.


Aturan ini dikeluarkan dengan alasan adanya ancaman teror melalui penggunaan peralatan elektronik yang dilarang tersebut.


Larangan itu dikeluarkan Inggris setelah Amerika Serikat, melalui Departemen Keamanan Dalam Negeri, menerapkan larangan serupa sehari sebelumnya.


Larangan yang dikeluarkan AS ini berpengaruh pada penerbangan dari Yordania, Mesir, Turki, Arab Saudi, Kuwait, Maroko, Qatar dan Uni Emirat Arab.


Aturan baru ini dipicu oleh insiden serangan bom komputer jinjing Boko Haram dalam sebuah penerbangan dari Somalia. Bom itu meledak dengan daya kecil, tetapi berhasil melubangi kabin di dalam pesawat.


Pakar penerbangan mengingatkan, jika bom ini terjadi saat pesawat berada dalam posisi sangat tinggi, ledakan akan sangat berbahaya dan mematikan.


THE INDEPENDENT | THE TELEGRAPH | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Gunung Ruang Erupsi Lagi, 18 Penerbangan Dibatalkan

10 hari lalu

Gunung Ruang Erupsi Lagi, 18 Penerbangan Dibatalkan

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, Ambar Suryoko mengatakan bahwa setidaknya ada 18 penerbangan yang terdampak erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

AirNav Pandu 52.567 Pergerakan Pesawat Selama Arus Mudik Lebaran 2024

24 hari lalu

AirNav Pandu 52.567 Pergerakan Pesawat Selama Arus Mudik Lebaran 2024

AirNav Indonesia mencatat telah melayani 52.567 pergerakan pesawat. Gangguan balon udara liar berkurang.

Baca Selengkapnya

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

40 hari lalu

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

Seorang pramugari mengatakan banyak kesalahpaman tentang profesi pramugari

Baca Selengkapnya

Pernah Lihat Pramugari Duduk Bertumpu Tangan? Ini Alasannya

28 Februari 2024

Pernah Lihat Pramugari Duduk Bertumpu Tangan? Ini Alasannya

Biasanya saat lepas landat dan mendarat, pramugari akan duduk di kursi lompat mengenakan sabuk pengaman dan duduk bertumpu tangan.

Baca Selengkapnya

Demi Keselamatan Penerbangan, Koper Pintar Baterai Permanen Dilarang Masuk Pesawat

30 Januari 2024

Demi Keselamatan Penerbangan, Koper Pintar Baterai Permanen Dilarang Masuk Pesawat

Demi Keselamatan penerbangan, Kemenhub melarang koper pintar baterai permanen masuk pesawat. Baterai harus dilepas dan dibawa ke kabin.

Baca Selengkapnya

Japan Airlines Tunjuk Eks Pramugari jadi Presiden Perempuan Pertama, Keselamatan Penerbangan jadi Prioritas

19 Januari 2024

Japan Airlines Tunjuk Eks Pramugari jadi Presiden Perempuan Pertama, Keselamatan Penerbangan jadi Prioritas

Pengumuman pergantian direktur ini terjadi dua pekan setelah kecelakaan Japan Airlines di Bandara Haneda Tokyo.

Baca Selengkapnya

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

9 Januari 2024

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

Kate Middleton atau Catherine, Putri Wales lahir pada 9 Januari 1982 dan tepat hari ini usianya menginjak 42 tahun. Silsilahnya?

Baca Selengkapnya

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

9 Januari 2024

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

Kate Middleton genap 42 tahun. Bagaimanakah perjalanan hidupnya sejak kecil lalu menjadi istri Pangeran William, Putra Mahkota, Kerajaan Inggris Raya

Baca Selengkapnya

Penumpang Harus Tahu 5 Aturan Keselamatan saat Pesawat Lepas Landas dan Mendarat

27 Desember 2023

Penumpang Harus Tahu 5 Aturan Keselamatan saat Pesawat Lepas Landas dan Mendarat

Momen pesawat lepas landas dan mendarat sangat penting karena kebanyakan gangguan penerbangan terjadi pada saat ini.

Baca Selengkapnya

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

9 November 2023

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

British Council Indonesia memaparkan hasil kerja sama Inggris Raya dengan Indonesia dalam sektor pendidikan dan Bahasa Inggris.

Baca Selengkapnya