Myanmar Tahan 13 Anak Rohingya, Ini Tudingannya

Reporter

Jumat, 17 Maret 2017 18:30 WIB

Pengungsi Rohingya berada didalam rumahnya di kamp pengungsian Balukhali, Cox's Bazar, Bangladesh, 8 Februari 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Yangon - Sedikitnya 13 anak Rohingya berusia sekitar 10 tahun ditahan pihak berwenang Myanmar atas tuduhan bersekongkol dengan pemberontak. Anak-anak itu ditangkap bersama ratusan muslim Rohingya lainnya.

Seperti yang dilansir Asia Correspondent pada 17 Maret 2017, sebanyak 13 tahanan anak Rohingya berusia 10 tahun bersama lebih 400 orang ditahan sejak 9 Oktober 2016, setelah pemberontak menyerang tiga pos polisi perbatasan di Rakhine, dekat perbatasan Bangladesh. Anak-anak ini ditahan secara terpisah dari tahanan dewasa.

Baca juga: PBB: Myanmar Berniat Usir Seluruh Rohingya

Menurut dokumen yang diperoleh Reuters, 423 orang ditahan berdasarkan Undang-undang Organisasi Terlarang. Seluruh tahanan adalah pria dengan rentang usia antara 10 tahun sampai 75 tahun.

Dokumen yang dibuat pada 7 Maret 2017 itu mencantumkan laporan polisi yang mengenai pengakuan anak-anak Rohingya bahwa mereka bekerja dengan pemberontak.

Kapten Polisi Maungdaw, Than Shwe yang memverifikasi keaslian dokumen itu mengatakan: "Kami, polisi menahan siapa saja yang terlibat dengan serangan itu, termasuk anak-anak dan urusan pengadilan untuk membuat keputusan."

Baca juga: Rohingya Angkat Senjata Hadapi Myanmar

Menurut seorang polisi, 13 tahanan remaja itu berusia di bawah 18 tahun dan ditahan di luar penjara di kota Buthidaung, tidak diborgol atau dirantai, Dia mengklaim anak-anak terlibat tidak dipukuli ketika mengakui terlibat dengan kelompok penyerang.

Undang-udang Myanmar menyatakan anak-anak berusia antara tujuh sampai 12 tahun dapat dipidanakan jika dianggap cukup matang untuk memahami akibat dari tindakan mereka.

Selain melaporkan tahanan anak, dokumen yang diperoleh Reuters juga memuat tentang pernyataan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa bahwa Myanmar menyatakan 526 orang ditahan untuk diinterogasi dengan delapan di antaranya meninggal dalam tahanan.

Mereka yang dibebaskan kemudian melarikan diri ke Bangladesh dan bergabung dengan sekitar 75 ribu pengungsi Rohingya lainnya.

Perwakilan PBB yang melakukan penelitian terhadap kekerasan di Myanmar, mengungkapkan bahwa ada indikasi Yangon ingin mengusir seluruh muslim Rohingya dari negara itu.

ASIA CORRESPONDENT|YON DEMA

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

4 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

6 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

6 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

8 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

9 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

10 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

11 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

12 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

17 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

18 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya