Kim Jong-nam, dikawal petugas imigrasi turun dari bis menuju pesawat di bandara Narita, Tokyo, Jepang (4/5/2001). Jong-nam dideportasi ke Cina bersama dua wanita dan seorang anak laki-laki setelah tertangkap menggunakan paspor palsu. TOSHIFUMI KITAMURA/AFP/Getty Images)
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Dua warga Malaysia yang bekerja untuk Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa telah meninggalkan Korea Utara. Keduanya tiba di Beijing, Cina, pada Kamis, 9 Maret 2017. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur.
"Keduanya, Stella Lim dan Nyanaprakash Muniandy, selamat tiba di Beijing," kata Perdana Menteri Malaysia Najib Razak melalui akun Twitter-nya.
Program Pangan Dunia PBB membenarkan bahwa keduanyanya telah tiba di ibu kota Cina pada Kamis. Menurut Program Pangan Dunia PBB, keduanya bekerja sebagai anggota staf Program Pangan Dunia untuk memberikan bantuan kepada warga sipil secara internasional. Keduanya tidak mewakili negara mereka.
"Mereka bekerja di Program Pangan Dunia di Korea Utara," kata PBB dalam pernyataannya kepada BenarNews dan RFA, Kamis.
Dengan kembalinya dua warga Malaysia itu, tinggal sembilan lagi warga Malaysia yang masih tinggal di Korea Utara. Mereka terdiri atas tiga anggota staf Kedutaan Besar Malaysia di Pyongyang, Korea Utara, dan enam anggota keluarga para diplomat Malaysia itu.
Najib berujar, sembilan warga Malaysia itu dalam keadaan selamat. Korea Utara, ucap Najib, telah menjamin keselamatan warga Malaysia di Pyongyang. "Mereka bebas pergi untuk keperluan sehari-hari mereka," tutur Najib.
Sebelumnya, Korea Utara melarang semua warga Malaysia keluar negaranya hingga kasus kematian Kim Jong-nam jelas. Saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, itu tewas dalam perjalanan ke rumah sakit dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari 2017 karena diracun.
Malaysia kemudian membalas dengan melarang warga Korea Utara meninggalkan Malaysia hingga ada kepastian warga Malaysia di Pyongyang bebas kembali ke negaranya. RADIO FREE ASIA | TEMPO.CO