Akan Direlokasi, Ribuan Warga Rohingya Kembali Ke Myanmar

Reporter

Kamis, 9 Maret 2017 10:42 WIB

Pengungsi Rohingya berada didalam rumahnya di kamp pengungsian Balukhali, Cox's Bazar, Bangladesh, 8 Februari 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Dhaka—Ribuan warga Rohingya yang mengungsi di Bangladesh setelah melarikan diri dari aksi kekerasan di Myanmar, dilaporkan kembali ke rumah mereka daripada direlokasi.

Seperti dilansir News24, Kamis 9 Maret 2017, beberapa tokoh masyarakat mengatakan bahwa lebih dari 5.000 warga Rohingya saat ini telah kembali ke negaranya.


Baca: 22 Ribu Warga Rohingya Lari dari Myanmar dalam Sepekan

Mereka memilih pulang meski berisiko menghadapi penganiayaan daripada mengikuti rencana Bangladesh yang akan menampung mereka di pulau tak berpenghuni yang rawan banjir.

"Mereka memilih tewas kena tembakan daripada ditewaskan alam," kata tokoh masyarakat Noor Hafiz.

Noor Hafiz mengatakan orang-orang menjadi sangat khawatir setelah mereka mengetahui rencana relokasi tersebut.

“Kami mendengar bahwa pulau itu terendam banjir selama musim hujan. Saat ini kami hanya berharap situasinya lebih baik."


Baca: Krisis Rohingya, Myanmar Kirim Utusan ke Bangaldesh


Hafiz mengatakan 3.000 orang telah meninggalkan kamp mereka, sementara 2.000 orang lainnya telah meninggalkan dua kamp pengungsi sementara yang baru-baru ini dibangun.

"Mereka bilang mereka tidak ingin mati diterjang banjir," ujar Dudu Mia, warga Rohingya yang memimpin kamp lain yang disebut Leda.

Hampir 73.000 pengungsi Rohingya memasuki Bangladesh sejak Oktober lalu, ketika pasukan pemerintah Myanmar melancarkan aksi pembalasa berdarah terhadap minoritas Muslim, menyusul kematian sembilan polisi oleh milisi Rohingya.

Sebagian besar menuju ke kamp yang sudah penuh sesak di Cox's Bazar, sebuah distrik wisata utama Bangladesh yang berbatasan dengan Myanmar.

Kedatangan pengungsi mendorong Dhaka memulai kembali rencana kontroversial untuk merelokasi pengungsi ke pulau tak berpenghuni di Teluk Benggala.

Teluk Benggala sering dilanda badai. Kelompok-kelompok hak asasi manusia menyebut rencana untuk menjadikan pulau Thengar Char sebagai hunian "menggelikan."

Meski begitu pemerintah Bangladesh memerintahkan pembangunan dermaga, helipad dan fasilitas pengunjung di pulau seluas 2.430 hektare itu.

Pekan lalu mereka memulai penghitungan pengungsi Rohingya sebagai bagian dari rencana relokasi setelah meminta dukungan internasional untuk menjalankan rencana itu.

Bangladesh menyatakan sekitar 400.000 warga Rohingya sekarang tinggal dalam keadaan terlantar di kamp-kamp pengungsi di negara itu.

Seorang Penjaga Perbatasan Bangladesh mengatakan jumlah warga Rohingya yang kembali meningkat meski dia memberikan angka yang jauh lebih sedikit.

"Bulan lalu 48 pengungsi memberi tahu kami mereka meninggalkan Bangladesh untuk pulang," tutur Teknaf Mayor Abu Russell Siddique. "Bulan ini, dalam sepekan, jumlahnya mencapai 235."

Siddique mengatakan bagian-bagian di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, tempat kebanyakan warga Rohingya tinggal sekarang sudah stabil.

"Sejauh yang kami tahu, hanya orang dari desa-desa yang tak terdampak (operasi penindakan) yang kembali," katanya.

NEWS24 | THE NEWS INTERNATIONAL | SITA PLANASARI AQUADINI


Advertising
Advertising

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

8 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

16 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

28 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

39 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

48 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

8 Maret 2024

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang

Baca Selengkapnya

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

1 Maret 2024

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

1 Maret 2024

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

Kebakaran hebat melanda sebuah restoran di gedung berlantai 6 di Bangladesh. Banyak korban tewas.

Baca Selengkapnya

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

17 Februari 2024

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.

Baca Selengkapnya