Video Pria Mengaku Anak Kim Jong-nam Muncul di YouTube
Editor
Sita Planasari A
Rabu, 8 Maret 2017 08:59 WIB
TEMPO.CO, MACAU— Sebuah video seorang pria yang mengaku Kim Han Sol, anak Kim Jong-nam, warga Korea Utara yang dibunuh di Malaysia, muncul di situs YouTube.
"Nama saya Kim Han Sol, dari Korea Utara, bagian dari Dinasti Kim," kata pria dalam video seperti dikutip dari Channel NewsAsia, Rabu 8 Maret 2017.
Baca: Kim Jong-nam Pernah Memohon Kepada Adiknya Agar Tak Dibunuh
"Ayah saya dibunuh beberapa hari lalu. Kini saya bersama ibu dan saudara perempuan saya. Kami bersyukur," ujar dia, sebelum suara terputus.
Pria ini mengakhiri videonya dengan mengucapkan, "Semoga situasi akan menjadi lebih baik."
Dalam video berdurasi 40 detik ini, pria itu menunjukkan paspor sebagai bukti identitasnya. Namun sejumlah tulisan dihitamkan.
Baca: Kim Han Sol, Anak Abang Tiri Kim Jong Un, Dalam Bahaya?
Channel NewsAsia mengkonfirmasi video ini kepada Do Hee Youn, aktivis Koalisi Warga untuk Hak Asasi Korban Penculikan dan Pengungsi Korea Utara, apakah pria itu memang Kim Han Sol.
Video bertajuk KHS Video diunggah ke halaman situs YouTube dari kelompok yang menamakan diri Cheollima Civil Defense pada Selasa lalu.
Video ini juga diunggah dalam situs kelompok yang mengaku melindungi keluarga Kim Jong-nam.
"Cheollima Civil Defense menanggapi permintaan bantuan keluarga Kim Jong-nam pada bulan lalu. Ketiga anggota keluarga itu kini di lokasi aman,” demikian pernyataan kelompok tersebut yang menegaskan tidak akan mengungkap keberadaan anggota keluarga Jong-nam.
Saat dihubungi Channel NewsAsia, kepala kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar mengaku tak mengenal kelompok ini.
Khalid menolak berkomentar apakah telah menghubungi keluarga Jong-nam tetapi,"Kami sudah melakukan berbagai cara untuk menghubungi mereka.”
Kim Jong-nam tewas dibunuh di bandara internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari dengan racun mematikan, VX. Dua perempuan asal Vietnam dan Indonesia telah didakwa atas pembunuhannya.
Namun pembunuhan ini juga menyebabkan ketegangan diplomatik antara Malaysia dan Korea Utara.
Pyongyang marah karena Kuala Lumpur menolak mengembalikan jasad Jong-nam serta menuding warga Korut terlibat dalam pembunuhan.
Kedua negara pun saling memulangkan duta besar masing-masing dan melarang warga dari negara rival untuk pulang.
CHANNEL NEWSASIA | SITA PLANASARI AQUADINI