Korut Kembangkan Piranti untuk Mata-Matai Ponsel Warga  

Reporter

Kamis, 2 Maret 2017 21:30 WIB

Ilustrasi Ponsel. bb.webpusat.com

TEMPO.CO, Seoul - Korea Utara alias Korut tengah mengembangkan piranti canggih untuk memata-matai secara digital warganya sendiri, yang kini semakin banyak menggunakan telepon seluler atau ponsel.


Seperti dilansir Reuters, Kamis 2 Maret 2017, laporan 'Compromising Connectivity' yang didanai pemerintah Amerika Serikat itu, menyatakan Korea Utara mengizinkan penggunaan ponsel dan akses internet agar memperoleh informasi melalui teknologi mata-mata tersebut.


Baca: Korea Utara Retas Telepon Seluler Pejabat Top Korea Selatan


"Dengan memberi rakyatnya teknologi jaringan baru seperti ponsel dan tablet, pemerintah Korea Utara berupaya menyaring konten tidak diperbolehkan dan memantau dari jauh apa yang dilakukan warganya,” kata Nat Kretchun, penulis utama laporan itu kepada Reuters


Kretchun, peneliti untuk InterMedia, organisasi berbasis di Washington yang mengeluarkan laporan ini, mengungkapkan bahwa teknologi ini dikembangkan oleh dua perusahaan bernama Red Star OS dan Koryolink.


Advertising
Advertising

Teknologi ini mampu menyadap pembicaraan warga yang menggunakan perangkat ponsel atau sejenisnya, maupun yang sedang mengakses internet.


Akses informasi dari luar sangat dikontrol dengan ketat di Korea Utara. Acara televisi Korea Selatan dan film-film Hollywood menjadi hal yang ilegal di negara paling terisolasi di dunia tersebut.


Warga yang ingin menonton acara-acara itu harus mendapatkannya di pasar gelap, bertukar file melalui Bluetooth, atau USB secara sembunyi-sembunyi.


Untuk melawan penggunaan tersebut, Korea Utara telah meluncurkan piranti lunak yang wajib dipasang di perangkat mobile, sehingga secara otomatis jaringan pemerintah akan mencari dan menghapus file media asing ilegal.

Banyak orang Korea Utara yang tinggal dekat dengan negara tetangga Cina, secara diam-diam menggunakan ponsel murah dengan memanfaatkan jaringan Cina untuk menghindari kontrol negara dan berbicara dengan kontak asing.

Jaringan resmi ponsel Korea Utara, Koryolink, memiliki sekitar 3 juta pelanggan di negara berpenduduk 24 juta jiwa tersebut.


Strategi Korea Utara untuk mengijinkan penggunaan tab dan ponsel pintar bagi warganya telah menjadi pusat perhatian sejak pembunuhan Kim Jong-nam pada 13 Februari 2017, abang tiri pemimpin negara itu, Kim Jong-un, di bandara internasional Kuala Lumpur, Malaysia.


Laporan tersebut sebagian besar didasarkan pada wawancara dengan para pembelot Korea Utara, mengatakan pelanggan Koryolink menerima propaganda melalui pesan teks, seperti laporan dari penampilan publik oleh pemimpin Kim Jong-un.

REUTERS | CHANNEL NEWSASIA | YON DEMA

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya