Perusahaan Alat Militer Korea Utara Beroperasi di Malaysia

Reporter

Selasa, 28 Februari 2017 09:49 WIB

Pandangan kantor bangunan perumahan Glocom di Brickfields, Kuala Lumpur. Reuters

TEMPO.CO, Kuala Lumpur -Perusahaan Korea Utara yang menjual alat-alat militer, Glocom, mendirikan kantor cabang di Malaysia. Glocom, singkatan dari Global Communications Co, berlokasi di lantai dua di satu gedung di kawasan yang disebut "Little India" di Malaysia.

Menurut Reuters, Glocom pernah membuat iklan penjualan lebih dari 30 sistem radio untuk lembaga militer dan paramiliter melalui situsnya di Malaysia, glocom.com.my.

Baca juga: Pembunuhan Kim Jong-nam Didalangi 2 Kementerian Korea Utara

Sebelum website glocom.com.my dihapus tahun lalu, situs itu menyebutkan alamat Glocom Malaysia berlokasi di Litte India. Namun, saat dicek, tidak ada informasi soal perusahaan itu. Bahkan nama perusahaan itu tidak ditemukan di Malaysia.

Menurut Reuters, Glocom dikendalikan oleh agen intelijen Korea Utara di luar negeri yakni Reconnaissance General Bureau. Bisnis perusahaan itu adalah menjual perlengkapan radio perang. Apa yang dilakukan Glocom sebenarnya telah melanggar sanksi yang dikeluarkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Korea Utara.

Berdasarkan website dan dokumen perusahaan yang terdaftar, situs Glocom tahun 2009 memuat informasi tentang dua perusahaan Malaysia dikendalikan oleh direktur dan pemilik saham warga Korea Utara.

Baca juga: Kena Racun VX, Kim Jong-nam Diduga Tewas dalam 20 Menit

Glocom dioperasikan oleh Pan Systems, perusahaan Korea Utara yang berkantor cabang di Singapura. Informasi ini terdapat dalam laporan PBB yang mengutip faktur penjualan dan informasi lainnya.

Managing Direktur Pan Siystems di Singapura, Louis Low menjelaskan perusahaannya dulu pernah punya kantor di Pyongyang, ibukota Korea Utara tahun 1996. Namun, kantor itu kemudian ditutup pada tahun 2010. Sejak itu Pan Systems tidak punya hubungan bisnis lagi dengan Korea Utara.

Namun, menurut laporan PBB, Pan Systems Pyongyang memiliki rekening bank, perusahaan dan agen intelijen kebanyakan berkantor di Cina dan Malaysia. Perusahaan ini membeli komponen radio dan kemudian merakit dan menjualnya.

Menurut laporan PBB, satu dari beberapa direktur Pan Systems Pyongyang, Ryang Su-nyo, kerap berkunjung ke Malaysia dan Singapura untuk bertemu dengan perwakilan Pan Systems.

Baca juga: Pembunuhan Kim Jong-nam, 12 Fakta Penting Ihwal Siti Aisyah

Dalam satu perjalanan ke Malaysia pada Februari 2014, menurut seorang sumber, Ryang Su-nyo dan dua warga Korea Utara lainnya ditahan atas dugaan menyelundupkan uang US$ 450.000 atau sekitar Rp 6 miliar melalui bandara khusus maskapai berbiaya murah di Kuala Lumpur.

Ketiga warga negara Korea Utara itu mengaku kepada aparat Malaysia bahwa mereka bekerja untuk Pan Systems dan uang yang akan diselundupkan itu merupakan milik Kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur.

Seminggu kemudian, ketiga warga Korea Utara itu diizinkan pulang setelah Kejaksaan Agung Malaysia memutuskan tidak mengajukan dakwaan karena bukti tidak cukup kuat. Kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur kemudian membenarkan sebagai pemilik uang.

REUTERS | THE STAR | MARIA RITA

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

12 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

6 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya