Ekspresi para pengungsi saat dievakuasi setelah kebakaran melahap sebuah pusat pengungsi di Duesseldorf, Jerman, 7 Juni 2016. REUTERS/Wolfgang Rattay
TEMPO.CO, Berlin - Kementerian Dalam Negeri Jerman melaporkan, lebih dari 3.500 pengungsi di negeri Bavaria itu diserang tahun lalu.
"Serangan itu memunculkan ketakutan atas keselamatan mereka yang mengungsi akibat perang dan penganiyaan," kata Kementerian Dalam Negeri melalui sebuah pernyataan sebagaimana dilaporkan Al Jazeera, Senin, 27 Februari 2017.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Ahad, 26 Februari 2017, Kementerian mengutip penjelasan kepolisian, mengatakan, petugas di Jerman menerima laporan lebih dari 3.500 pengungsi, imigran dan mereka yang tinggal di penampungan diserang tahun lalu.
"Jumlah itu setara dengan 10 serangan setiap hari," tulis Kementerian di pernyataan yang beredar di media massa.
Akibat serangan tersebut, jelas Kementerian, mengakibatkan sedikitnya 560 orang luka-luka, termasuk 43 anak-anak.
"Orang-orang yang meninggalkan rumah di negaranya dan mencari perlindungan di Jerman mendapatkan hak keselamatan di tempat penampungan," kata Kementerian Dalam Negeri kepada kantor berita AFP.
Dalam sebuah kasus, seorang neo-Nazi Jerman dihukum delapan tahun penjara pada Februari 2016 karena membakar gedung olahraga untuk penampungan pengungsi. Akibat ulahnya muncul kerugian senilai US$ 3,7 juta atau sekitar Rp 49 miliar.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Jerman melaporkan, hampir 6.000 pengungsi anak-anak hilang pada 2015. Data ini seiring meningkatnya angka kriminal di tengah gelombang pengungsi ke Eropa. Angka pastinya belum dapat disebutkan karena sistem pendaftaran yang belum sempurna.