TEMPO Interaktif, Bangkok: Seorang pensiunan jenderal Angkatan Darat bakal meramaikan bursa calon Perdana Menteri Thailand. Surayud Chulanont, bekas Kepala Staf Angkatan Darat, disebut-sebut akan masuk daftar orang nomor satu di Negeri Gajah Putih yang sedang digodok junta militer itu.Pemimpin kudeta, Jenderal Sonthi Boonyaratglin, kemarin mengisyaratkan bekas petinggi militer yang sudah menjadi warga biasa bisa mengisi posisi perdana menteri. "Kata 'sipil' punya beberapa arti," katanya. "Saya sendiri secara mutlak bakal menjadi seorang sipil begitu pensiun."Surayud menjadi calon paling kuat setelah Ketua Dewan Reformasi Demokratik itu memberi sinyal pensiunan tentara dapat masuk daftar. Menurut sumber, tokoh politik dan militer Thailand langsung mendekati Surayud dan memintanya maju kalau junta militer mencalonkan dia.Sumber tadi mengatakan Surayud--yang begitu pensiun langsung menjadi biksu Buddha--dikabarkan tidak menolak permintaan itu. Anggota Dewan Penasihat Raja Bhumibol Adulyadej ini bakal menjadi satu-satunya kandidat dari kalangan militer jika junta merestui namanya masuk daftar.Ketua Dewan Penasihat Jenderal Prem Tinsulanonda membenarkan Surayud bakal masuk bursa. Suriyasai Katasila, koordinator Aliansi Rakyat untuk Demokrasi--kelompok yang ikut menggoyang Thaksin lewat demo sebulan penuh--mengatakan Surayud merupakan calon terkuat perdana menteri.Sonthi berjanji perdana menteri yang baru berasal dari sipil. Lalu bagaimana menjelaskan kepada publik bila orang yang nantinya menggantikan Thaksin Shinawatra yang didongkel ternyata bekas tentara? Sonthi menjawab singkat, "Saya tidak tahu siapa yang bakal menjadi perdana menteri."Menurut Mayor Jenderal Thawip Netniyom, juru bicara junta militer, daftar kandidat perdana menteri bakal disodorkan ke Raja Bhumibol besok. "Sekalian menyampaikan rancangan konstitusi interim, dan siapa yang akan menjadi perdana menteri akan diumumkan keesokan harinya (Ahad)," katanya.Nama Gubernur Bank Thailand dipastikan dicoret dari daftar. Selasa lalu, junta militer mengangkat M.R. Pridiyathorn Devakula sebagai ketua dewan penasihat ekonomi. Vitaya Vejjajiva, bekas Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri, didaulat sebagai ketua dewan penasihat hubungan luar negeri. AFP | BANGKOK POST | THE NATION | SS KURNIAWAN