Pensiunan Jenderal Ramaikan Bursa Perdana Menteri

Reporter

Editor

Kamis, 28 September 2006 01:42 WIB

TEMPO Interaktif, Bangkok: Seorang pensiunan jenderal Angkatan Darat bakal meramaikan bursa calon Perdana Menteri Thailand. Surayud Chulanont, bekas Kepala Staf Angkatan Darat, disebut-sebut akan masuk daftar orang nomor satu di Negeri Gajah Putih yang sedang digodok junta militer itu.Pemimpin kudeta, Jenderal Sonthi Boonyaratglin, kemarin mengisyaratkan bekas petinggi militer yang sudah menjadi warga biasa bisa mengisi posisi perdana menteri. "Kata 'sipil' punya beberapa arti," katanya. "Saya sendiri secara mutlak bakal menjadi seorang sipil begitu pensiun."Surayud menjadi calon paling kuat setelah Ketua Dewan Reformasi Demokratik itu memberi sinyal pensiunan tentara dapat masuk daftar. Menurut sumber, tokoh politik dan militer Thailand langsung mendekati Surayud dan memintanya maju kalau junta militer mencalonkan dia.Sumber tadi mengatakan Surayud--yang begitu pensiun langsung menjadi biksu Buddha--dikabarkan tidak menolak permintaan itu. Anggota Dewan Penasihat Raja Bhumibol Adulyadej ini bakal menjadi satu-satunya kandidat dari kalangan militer jika junta merestui namanya masuk daftar.Ketua Dewan Penasihat Jenderal Prem Tinsulanonda membenarkan Surayud bakal masuk bursa. Suriyasai Katasila, koordinator Aliansi Rakyat untuk Demokrasi--kelompok yang ikut menggoyang Thaksin lewat demo sebulan penuh--mengatakan Surayud merupakan calon terkuat perdana menteri.Sonthi berjanji perdana menteri yang baru berasal dari sipil. Lalu bagaimana menjelaskan kepada publik bila orang yang nantinya menggantikan Thaksin Shinawatra yang didongkel ternyata bekas tentara? Sonthi menjawab singkat, "Saya tidak tahu siapa yang bakal menjadi perdana menteri."Menurut Mayor Jenderal Thawip Netniyom, juru bicara junta militer, daftar kandidat perdana menteri bakal disodorkan ke Raja Bhumibol besok. "Sekalian menyampaikan rancangan konstitusi interim, dan siapa yang akan menjadi perdana menteri akan diumumkan keesokan harinya (Ahad)," katanya.Nama Gubernur Bank Thailand dipastikan dicoret dari daftar. Selasa lalu, junta militer mengangkat M.R. Pridiyathorn Devakula sebagai ketua dewan penasihat ekonomi. Vitaya Vejjajiva, bekas Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri, didaulat sebagai ketua dewan penasihat hubungan luar negeri. AFP | BANGKOK POST | THE NATION | SS KURNIAWAN

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya