Uni Emirat Arab Ingin Bangun Kota di Planet Mars
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Senin, 20 Februari 2017 21:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Elon Musk bukan satu-satunya orang yang ingin membangun sebuah kota di Planet Mars. Kini, Uni Emirat Arab juga telah mengumumkan bahwa mereka ingin mendirikan sebuah "kota kecil" di Planet Merah itu pada 2117 mendatang.
Perdana Menteri Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum menjelaskan rencana negara penganut sistem pemerintahan monarki itu dalam sejumlah kicauan di media sosial twitter pada 14 Februari 2017.
"Proyek yang dinamai 'Mars 2117' ini mengintegrasikan visi untuk menciptakan sebuah kota kecil dan komunitas di planet Mars yang melibatkan kerjasama internasional," kicau Sheikh Mohammed seperti dikutip dari akun Twitter @HHShkMohd miliknya, Senin, 20 Februari 2017.
Baca: Cadangan Air Es Berlimpah Ditemukan di Mars
Ia menambahkan, proyek Mars 2117 adalah benih yang ditabur saat ini, dan akan dituai pada generasi mendatang. Proyek ini dilandasi oleh semangat sains dan memajukan pengetahuan manusia. "Mars 2117 masuk dalam ilmu alam yang menjadi fokus dalam universitas kami. Kami sedang membangun ruang untuk merintis minat di kalangan anak muda kami," ucapnya.
Dilansir dari Mashable.com, masuk akal bila pemerintah UEA menggunakan proyek ini untuk menginspirasi generasi muda. Di masa depan, merekalah yang akan mewujudkan proyek tersebut.
Jika UEA ingin memiliki sebuah kota yang benar-benar berfungsi penuh di Mars pada 100 tahun mendatang, maka harus ada upaya multi generasi yang akan mengembangkan dalam beberapa dekade. Mengingat keadaan ini merupakan hal yang baru dalam program ruang angkasa dan serta membutuhkan kemampuan global dengan baik.
Lihat: Obama Berambisi Ingin Kirim Manusia ke Mars pada 2030
"Program Mars 2117 akan mengembangkan tim Emirat dan tim ilmuwan internasional untuk mendorong eksplorasi manusia Mars di tahun mendatang," tutur Sheikh.
Dalam waktu mulai sekarang hingga 2117 mendatang, UEA dengan kemitraan ilmuwan internasional akan mulai mencoba untuk menemukan moda transportasi tercepat menuju Planet Merah. Mereka juga harus mencari tahu bagaimana makanan dan tempat tinggal yang pas untuk suhu dingin, ataupun tanah kering.
Negara kaya minyak itu pernah menyampaikan aspirasinya kepada dunia tentang rencana mereka untuk mengirim misi robot ke Mars pada 2015 lalu. Pesawat ruang angkasa bernama Hope direncanakan akan terbang ke Mars pada 2020 dan mengorbit pada 2021.
Simak: Penemuan Fosil Tertua di Bumi Beri NASA Harapan Soal Mars
Sebelumnya SpaceX milik Musk juga pernah berencana untuk menciptakan kota di Mars, meskipun rangkaian waktu realisasi perusahaan komersial ini tidak begitu jelas. Musk mengklaim bahwa SpaceX sedang bekerja dalam rangka berencana mengirim orang pertama ke Planet Mars di 2024, sekitar sepuluh tahun sebelum NASA juga diharapkan dapat mengirim pesawat berawak mereka di Mars.
Namun terakhir Musk mengatakan, tak akan banyak orang yang akan meninggalkan bumi. "Bahkan saya pikir jumlahnya relatif kecil yang akan pergi. Tapi mereka cukup untuk pergi, dan memungkinan perjalanan ini terjadi," ucapnya dalam sebuah pidato pada september 2016 lalu.
Bagaimanapun baik SpaceX atau UEA tak bisa pergi ke Mars sendiri. Keduanya tetap memerlukan internasional dan partner pribadi yang akan dapat membantu untuk membangun kota Mars dalam kerangka waktu mereka. Masih belum jelas antara UEA atau perusahaan privat itu akan bekerjasama demi memenuhi ambisi mereka membangun Mars. Musk sendiri menyatakan telah terbuka untuk membangun kemitraan publik dan swasta.
DESTRIANITA | MASHABLE