Trump Tinggalkan Komitmen Solusi Dua Negara Israel-Palestina

Reporter

Kamis, 16 Februari 2017 12:39 WIB

TEMPO.CO, Washington - Harapan untuk melihat keamanan kembali pulih di Timur Tengah hampir terkubur setelah presiden baru Amerika Serikat, Donald Trump, menolak melanjutkan komitmen negara itu tentang solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.

Seperti dilansir Reuters, Kamis, 16 Februari 2017, dalam pernyataan bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu waktu setempat di Amerika Serikat, Trump mengatakan ia akan mendukung solusi satu negara jika kedua pihak—Israel dan Palestina—setuju.

Baca: Direktur CIA Diam-Diam Temui Presiden Palestina, Mengapa?

"Saya terbuka pada opsi dua negara atau satu negara. Saya akan mendukung opsi apa pun yang dipilih kedua pihak,” katanya.

Trump menambahkan, Amerika akan mendorong perdamaian dan perjanjian damai. “Kami sedang berusaha ke arah itu. Namun kedua pihak harus berkonsultasi secara langsung untuk mencapai kesepakatan.”

Dalam kunjungan kenegaraan Netanyahu setelah Trump dilantik, Perdana Menteri Israel itu sempat dipermalukan di hadapan para wartawan Amerika ketika Trump mengatakan, “Tolong hentikan sementara permukiman ilegal.”

Solusi dua negara merupakan ide Amerika dan masyarakat internasional untuk memastikan Palestina dan Israel melanjutkan kehidupan secara bertetangga sejak lebih dari dua dekade lalu. Namun keputusan Trump untuk mengubah komitmen Washington bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pendirian masyarakat internasional.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan tidak ada alternatif lain untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah itu selain solusi dua negara. "Konflik itu hanya bisa diselesaikan dengan pembentukan dua negara, yaitu Palestina dan Israel, dan kita sebagai masyarakat internasional harus mempertahankan usaha tersebut," ujarnya.

Lebih dari 600 ribu warga Yahudi tinggal di sekitar 140 permukiman ilegal, yang dibangun sejak pendudukan Israel pada 1967 di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Wilayah ini merupakan lokasi negara Palestina pada masa depan. Permukiman dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional, meskipun Israel membantah ini.

BBC | CNN | REUTERS | YON DEMA | SITA

Berita terkait

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

1 hari lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

3 hari lalu

Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

Tampak dalam video tersebut salah satu bantuan makanan ke Jalur Gaza yang dirusak ekstremis Israel adalah produk mi instan Indomie asal Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

3 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

7 hari lalu

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

Bintang film dewasa Stormy Daniels hadir sebagai saksi dalam kasus pidana Donald Trump pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

12 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

12 hari lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

17 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

18 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

27 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

34 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya