Media Asing Soroti Kontroversi Hari Valentine di Indonesia  

Reporter

Selasa, 14 Februari 2017 17:14 WIB

Karyawan toko menunjukkan bantal berbentuk hati di gerai Istana boneka di Jl. Kawi, Malang, Jawa Timur, 9 Februari 2017. Dalam rangka promo valentine, gerai ini memberikan bantal berbentuk cinta gratis kepada pembeli setiap pembelian mulai dari Rp. 85.000. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta – Perayaan valentine tahun ini di Indonesia menjadi sorotan media asing dengan memberitakan tentang larangan pelajar-pelajar merayakan valentine sampai penyitaan kondom dari minimarket.

Reuters, hari ini, Selasa, 14 Februari 2017, memberitakan tentang polisi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang menggeruduk minimarket dan menyita kondom yang biasa dijual bebas di sebagian besar wilayah Indonesia.

”Penyitaan dilakukan setelah menerima laporan dari warga bahwa minimarket menjual kondom dengan cara melanggar hukum, khususnya saat hari valentine,” kata Jufir, polisi Makassar yang melakukan penyitaan.

Jufri juga diberitakan mengingatkan para pekerja di minimarket itu untuk tidak menjual alat kontrasepsi kepada remaja.

Reuters kemudian menjelaskan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 2012 telah mengeluarkan fatwa tentang larangan perayaan valentine karena tidak sesuai dengan hukum Islam. Perayaan valentine dinilai bertentangan dengan budaya muslim dan ajarannya.

Adapun Pemerintah Kota Surabaya memerintahkan sekolah-sekolah untuk melarang murid-muridnya merayakan valentine di luar jam sekolah. Di situs resminya, Pemerintah Kota Surabaya menjelaskan, perayaan valentine tidak sesuai dengan budaya dan norma sosial.

Surat edaran larangan merayakan valentine dikeluarkan lembaga-lembaga sekolah umum di Provinsi Jawa Barat. Surat edaran itu diunggah di situs resmi Pemerintah Kota dengan populasi penduduk terbesar di Indonesia.

Aceh, satu-satunya provinsi yang memberlakukan syariat Islam di Indonesia, telah menerbitkan larangan merayakan valentine.

Di Jakarta, ibu kota Indonesia, dan beberapa tempat lainnya di Indonesia, perayaan Valentine sudah umum dikenal. Perusahaan-perusahaan meraup uang dengan menjual barang dagangan khusus menyambut valentine dengan harga diskon dan promosi tertentu.

Maskapai Garuda Indonesia, misalnya, menawarkan diskon 15 persen untuk penumpang yang membeli tiket pesawat Garuda untuk tujuan tertentu. Begitu juga perusahaan yang menjual jasa pengiriman hadiah valentine berupa bunga dan cokelat valentine, memberikan diskon kepada konsumennya.

Indonesia yang memberlakukan sistem desentralsisi, membolehkan pemerintah daerah untuk membuat aturan tertentu tanpa mendapat persetujuan dari pemerintah pusat.

REUTERS | MARIA RITA



Berita terkait

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

22 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

4 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

15 hari lalu

Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

Tanggal 14 menjadi angka spesial dalam kalender Korea Selatan. Tak hanya Black day, ternyata Korea punya 12 perayaan unik yang berkaitan dengan cinta.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Lagi Foto Keluarga Kerajaan Inggris yang Diedit

43 hari lalu

Ditemukan Lagi Foto Keluarga Kerajaan Inggris yang Diedit

Getty Images menemukan satu lagi foto keluarga Kerajaan Inggris yang sudah diedit.

Baca Selengkapnya

Investigasi PBB: Tank Israel Sengaja Menembak Sejumlah Reporter di Lebanon

49 hari lalu

Investigasi PBB: Tank Israel Sengaja Menembak Sejumlah Reporter di Lebanon

Investigasi Pasukan Sementara PBB di Lebanon menemukan tank Israel membunuh reporter Reuters Issam Abdallah dan melukai beberapa lainnya pada Oktober.

Baca Selengkapnya

Kantor Berita Papan Atas Tarik Foto Kate Middleton

52 hari lalu

Kantor Berita Papan Atas Tarik Foto Kate Middleton

Beberapa kantor berita papan atas menarik sebuah foto Kate Middleton karena dianggap sudah diedit berlebihan

Baca Selengkapnya

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

52 hari lalu

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Penyataan Prabowo Subianto yang Disorot Media Asing, Terbaru Sebut Demokrasi Sangat Melelahkan

55 hari lalu

Penyataan Prabowo Subianto yang Disorot Media Asing, Terbaru Sebut Demokrasi Sangat Melelahkan

Prabowo Subianto belakangan ini menjadi sorotan media asing karena pencalonannya sebagai presiden serta beberapa pernyataan yang dilontarkannya.

Baca Selengkapnya

Kisah Pohon Jodoh di Kebun Raya Bogor yang Dikunjungi Sri Mulyani saat Valentine, Ada Sejak 1866

17 Februari 2024

Kisah Pohon Jodoh di Kebun Raya Bogor yang Dikunjungi Sri Mulyani saat Valentine, Ada Sejak 1866

Karena kemiripan penampilan antara dua jenis pohon tersebut, masyarakat menyebutnya sebagai Pohon Jodoh.

Baca Selengkapnya

Pasangan Ini Menikah di Pesawat, Disaksikan Tamu dan Penumpang

15 Februari 2024

Pasangan Ini Menikah di Pesawat, Disaksikan Tamu dan Penumpang

Pernikahan mereka di pesawat dihadiri oleh 30 tamu, selain penumpang penerbangan yang sama dengan mereka.

Baca Selengkapnya