Dituduh Beli Suara Jadi PM Australia, Ini Pengakuan Turnbull
Editor
Maria Rita Hasugian
Kamis, 2 Februari 2017 10:02 WIB
TEMPO.CO, Sidney - Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dituding telah membeli suara dalam pemilihan tahun lalu untuk memenangkan dia sebagai perdana menteri. Tuduhan itu muncul setelah Turnbull membenarkan telah memberikan donasi uang sebesar Aus$ 1,75 juta atau sekitar Rp 17,6 miliar kepada partai yang mengusungnya, Partai Liberal, dalam kampanye tahun lalu.
"Saya telah memberikan uang saya, uang setelah pajak saya, kepada Partai Liberal, yang berdiri untuk nilai-nilai yang saya percaya penting untuk masa depan Australia," kata Turnbull, seperti dilansir News.com.au, Kamis, 2 Februari 2017.
Turnbull secara tegas membantah donasinya kepada Partai Liberal bertujuan membeli suara agar menang dalam pemilihan tahun lalu.
Baca juga:
Dijerat Korupsi, Menteri Kesehatan Australia Mundur
Pemilu Australia Imbang, Pemerintahan Turnbull Guncang
"Saya tidak bisa dibeli siapa pun. Mari kita jelaskan secara sangat jernih soal ini, saya menaruh uang saya di tempat saya mencari makan," ucap Turnbull.
Tuduhan membeli suara datang setelah politikus Partai Buruh, Jim Chalmers, menuturkan Turnbull berusaha dengan caranya sendiri untuk memenangi kampanye pemilihan tahun lalu. Pasalnya, perolehan suara tipis untuk Turnbull bisa menang pemilu tahun lalu.
Chalmers meragukan Turnbull sebagai perdana menteri dari Partai Liberal tidak memberikan kontribusi kepada partainya.
"Tidak heran Malcolm Turnbull begitu putus asa untuk tetap merahasiakan ini. Dia pada dasarnya membeli dirinya sendiri dalam pemilu," ujar Chalmers. "Saya pikir warga Australia akan kaget dengan hal ini, bau busuk."
Pemberian dana sebesar lebih dari Rp 17 miliar oleh Turnbull, menurut Sydney Morning, merupakan donasi individu terbesar yang diberikan politikus dalam sejarah Australia.
Menurut hukum Australia, partai politik menerima dana publik berdasarkan performa kerjanya dalam pemilihan. Dana yang diberikan seusai pemungutan suara biasanya tidak mencukupi untuk membayar berbagai kampanye. Jadi partai-partai mendekati para donor, baik individu maupun perusahaan, untuk membantu pendanaan.
Seluruh dana yang diterima partai politik dengan jumlah di atas Aus$ 13 ribu di tingkat nasional wajib diumumkan ke publik. Masalahnya, Turnbull tak kunjung mempublikasikan donasi pribadinya itu hingga Komisi Pemilihan Umum merilis nama-nama yang tidak mengumumkan donasinya pekan ini.
Alhasil, muncul tekanan yang mempertanyakan Turnbull bersih atau tidak dalam pemilu tahun lalu.
NEWS.COM.AU | CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA