Dituduh Beli Suara Jadi PM Australia, Ini Pengakuan Turnbull

Reporter

Kamis, 2 Februari 2017 10:02 WIB

Malcolm Turnbull, Perdana Menteri Australia yang baru dan ketua Partai Liberal, menandatangani sumpah di Government House, Canberra, Australia, 15 September 2015. Mark Graham/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Sidney - Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dituding telah membeli suara dalam pemilihan tahun lalu untuk memenangkan dia sebagai perdana menteri. Tuduhan itu muncul setelah Turnbull membenarkan telah memberikan donasi uang sebesar Aus$ 1,75 juta atau sekitar Rp 17,6 miliar kepada partai yang mengusungnya, Partai Liberal, dalam kampanye tahun lalu.

"Saya telah memberikan uang saya, uang setelah pajak saya, kepada Partai Liberal, yang berdiri untuk nilai-nilai yang saya percaya penting untuk masa depan Australia," kata Turnbull, seperti dilansir News.com.au, Kamis, 2 Februari 2017.

Turnbull secara tegas membantah donasinya kepada Partai Liberal bertujuan membeli suara agar menang dalam pemilihan tahun lalu.

Baca juga:
Dijerat Korupsi, Menteri Kesehatan Australia Mundur
Pemilu Australia Imbang, Pemerintahan Turnbull Guncang

"Saya tidak bisa dibeli siapa pun. Mari kita jelaskan secara sangat jernih soal ini, saya menaruh uang saya di tempat saya mencari makan," ucap Turnbull.

Tuduhan membeli suara datang setelah politikus Partai Buruh, Jim Chalmers, menuturkan Turnbull berusaha dengan caranya sendiri untuk memenangi kampanye pemilihan tahun lalu. Pasalnya, perolehan suara tipis untuk Turnbull bisa menang pemilu tahun lalu.

Chalmers meragukan Turnbull sebagai perdana menteri dari Partai Liberal tidak memberikan kontribusi kepada partainya.

"Tidak heran Malcolm Turnbull begitu putus asa untuk tetap merahasiakan ini. Dia pada dasarnya membeli dirinya sendiri dalam pemilu," ujar Chalmers. "Saya pikir warga Australia akan kaget dengan hal ini, bau busuk."

Pemberian dana sebesar lebih dari Rp 17 miliar oleh Turnbull, menurut Sydney Morning, merupakan donasi individu terbesar yang diberikan politikus dalam sejarah Australia.

Menurut hukum Australia, partai politik menerima dana publik berdasarkan performa kerjanya dalam pemilihan. Dana yang diberikan seusai pemungutan suara biasanya tidak mencukupi untuk membayar berbagai kampanye. Jadi partai-partai mendekati para donor, baik individu maupun perusahaan, untuk membantu pendanaan.

Seluruh dana yang diterima partai politik dengan jumlah di atas Aus$ 13 ribu di tingkat nasional wajib diumumkan ke publik. Masalahnya, Turnbull tak kunjung mempublikasikan donasi pribadinya itu hingga Komisi Pemilihan Umum merilis nama-nama yang tidak mengumumkan donasinya pekan ini.

Alhasil, muncul tekanan yang mempertanyakan Turnbull bersih atau tidak dalam pemilu tahun lalu.

NEWS.COM.AU | CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA




Berita terkait

Diprotes, Foto PM Australia Turnbull Gendong Cucu Sambil Ngebir

15 September 2017

Diprotes, Foto PM Australia Turnbull Gendong Cucu Sambil Ngebir

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull menjadi sasaran amukan netizen saat fotonya menggendong cucu sambil memegang segelas bir jadi viral.

Baca Selengkapnya

Pine Gap Australia Pasok Data Intelijen Soal Indonesia ke Amerika  

22 Agustus 2017

Pine Gap Australia Pasok Data Intelijen Soal Indonesia ke Amerika  

Markas intelijen Australia, Pine Gap, yang memasok informasi tentang Indonesia dan negara-negara lain ke Amerika berlokasi di kawasan terpencil.

Baca Selengkapnya

Kaki Remaja Australia Ini Penuh Darah Usai Berendam di Pantai

8 Agustus 2017

Kaki Remaja Australia Ini Penuh Darah Usai Berendam di Pantai

Remaja Australia ini kaget menyaksikan kedua pergelangan kakinya berlumuran darah setelah direndam di tepi pantai. Ayahnya menemukan jawabannya.

Baca Selengkapnya

Ups, PM Australia Tertangkap Basah Mengejek Donald Trump

16 Juni 2017

Ups, PM Australia Tertangkap Basah Mengejek Donald Trump

PM Australia Malcolm Turnbull saat ini kewalahan menghadapi sorotan media setelah dirinya tertangkap basah mengolok-olok Presiden Amerika Donald Trump

Baca Selengkapnya

Terlalu Ramah, Anjing Ini Dipecat Dari Kepolisian -Oops

9 Juni 2017

Terlalu Ramah, Anjing Ini Dipecat Dari Kepolisian -Oops

Gavel yang baru berusia berusia satu tahun itu, harus kehilangan posisi karena dinilai terlalu ramah dan manja untuk berada dalam tim polisi.

Baca Selengkapnya

Cina Dituduh Lakukan Aksi Intelijen Besar-Besaran di Australia

12 Mei 2017

Cina Dituduh Lakukan Aksi Intelijen Besar-Besaran di Australia

Pejabat di Kementerian Pertahanan Australia mengungkapkan Cina selama ini melakukan aksi intelijen besar-besaran terhadap Australia.

Baca Selengkapnya

Pria Pengangguran Ini Menang Lotere Hampir 500 Miliar Rupiah

12 Mei 2017

Pria Pengangguran Ini Menang Lotere Hampir 500 Miliar Rupiah

Seorang pria yang sedang menganggur di Australia memenangkan hadiah lotere sebesar $ 50 juta atau hampir Rp 500 miliar.

Baca Selengkapnya

Anaknya Banyak Omong, Ayah Mendampinginya di Kelas

11 Mei 2017

Anaknya Banyak Omong, Ayah Mendampinginya di Kelas

Brad Howard dengan senang hati mendampingi putranya di dalam kelas karena anaknya dihukum guru.

Baca Selengkapnya

Dukung Perkawinan Sejenis di Australia, Bos Qantas Dilempar Pie

10 Mei 2017

Dukung Perkawinan Sejenis di Australia, Bos Qantas Dilempar Pie

Bos Qantas, Alan Joyce dilempar pie gara-gara mendukung perkawinan sesama jenis di Australia.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Politikus Australia Menyusui Bayinya di Parlemen

10 Mei 2017

Pertama Kali, Politikus Australia Menyusui Bayinya di Parlemen

Politikus sayap kiri Partai Hijau Australia, Larissa Waters menjadi politikus prtama yang menyusui bayinya di gedung parlemen.

Baca Selengkapnya