Presiden Bashar al-Assad berbincang dengan anggota tentara Suriah saat mengunjungi garis depan di Marj al-Sultan, Damaskus, Suriah, 26 Juni 2016. SANA via AP
TEMPO.CO, Damaskus - Presiden Suriah Bashar al-Assad tak tampil di depan publik sejak Jumat, 27 Januari 2017, setelah muncul rumor bahwa dia terkena serangan stroke.
Sementara itu banyak media massa yang menyebutkan dalam pemberitaannya Presiden Assad ditembak di bagian kepalanya oleh pengawalnya sendiri asal Iran, Mehdi al-Yacoubi.
"Pemberitaan media ada yang menulis dia menderita tumor otak," tulis Al Arabiya, Senin, 30 Januari 2017.
Adapun media lokal pada edisi Senin, 30 Januari 2017, menyatakan bahwa Presiden Assad terkena stroke. Namun berita tersebut dibantah oleh pemerintah Suriah.
Kantor berita pemerintah SANA menampilkan foto-foto Assad ketika bertemu dengan para pengusaha Damaskus yang terkena dampak perang pada Selasa, 31 Januari 2017.
"Foto-foto itu sekaligus untuk membantah rumor bahwa Assad menderita sakit," tulis Jerusalem Post, Selasa, 31 Januari 2017.
SANA mengatakan, pada Senin, 30 Januari 2017, Assad telah berbicara dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Pembicaraan itu juga untuk menepis sejumlah kabar mengenai kondisi kesehatan Assad yang memburuk.