TEMPO Interaktif, Malegaon: Para polisi India kemarin menunggu hasil pemeriksaan laboratorium atas penemuan bekas-bekas bom yang meledak di Kota Malegaon, Negara Bagian Maharashtra, India, Jumat lalu. Belum ada orang yang ditahan sejauh ini.Pemeriksaan dilakukan untuk mencoba mengidentifikasi perancang bom yang menyerang ratusan orang muslim yang baru menunaikan salat Jumat. Bom itu membunuh 31 orang dan melukai 297 lainnya.Penduduk kota di timur laut Mumbai, India, itu mayoritas muslim. Kota itu juga punya sejarah pahit terjadinya bentrok antara minoritas Hindu dan mayoritas muslim.Tiga bom meledak di dekat Masjid Nurani dan sebuah makam. Ledakan terjadi di tengah hari raya lokal saat kaum muslim berziarah dan berdoa bagi keluarganya yang telah wafat.Setelah ledakan terjadi, pemerintah memberlakukan jam malam. Para polisi berpatroli sepanjang malam, tapi tak terjadi aksi kekerasan susulan. Jam malam kemudian dicabut pada Sabtu pagi.Para penyerang dilaporkan telah meletakkan bom itu di sejumlah sepeda. Koran setempat menyatakan penyelidikan kini diarahkan pada pencarian toko yang menjual sepeda-sepeda baru itu."Saat ini kami menunggu laporan dari para ahli forensik tentang asal-usul ledakan," kata Kepala Polisi Malegaon Rajvardhan.Polisi lokal lain mengatakan penyelidikan difokuskan pada asal-usul sepeda dan jenis bahan peledak yang digunakan. "Tampaknya, beberapa sepeda telah ditemukan," kata polisi senior wilayah itu, P.K. Jain. "Apa jenis peledaknya akan jelas setelah laporan laboratorium muncul."Menurut Jain, polisi telah menemukan sejumlah bahan dan petunjuk, "Tapi tak ada yang menunjukkan siapa pelakunya, dan identitasnya juga tak diketahui."Beberapa orang dari 700 ribu penduduk kota itu kemarin berduyun-duyun mendatangi rumah-rumah sakit untuk menyumbangkan darah bagi para korban yang terluka. Sedangkan polisi dan pasukan antihuru-hara berpatroli di jalan-jalan kota.Delapan anak-anak dan enam perempuan termasuk di antara korban yang tewas dalam ledakan itu. Sedangkan separuh dari 297 yang terluka adalah anak-anak.Para pemimpin politik menuduh pengeboman itu dirancang untuk memicu pecahnya kekerasan antara komunitas Hindu dan muslim. Mereka menyerukan agar semua pihak tenang.Serangan itu terjadi dua bulan sesudah tujuh ledakan di jaringan kereta api komuter Mumbai yang menewaskan 186 orang. Polisi menuduh kelompok muslim militan sebagai pelaku pengeboman ini.AFP | PTI | CNN-IBN | IWANK