TEMPO Interaktif, Ramallah:Hassan Nasrallah dan sebuah band anak muda. Mungkin sulit dibayangkan menjadi satu kombinasi yang cocok. Tapi Firkat Ishaman telah membuktikan perpaduan itu mampu menggoyang publik penikmat musik Palestina. Dengan lagu berjudul "Elang Libanon", grup band lima anak muda Jenin, Tepi Barat, itu memetik popularitas dalam sekejap.Sampai Juli lalu, grup itu bisa dibilang sudah beruntung mendapat tawaran tampil dua kali sebulan di pesta-pesta pernikahan rakyat. Kini, hampir tiada hari tanpa undangan manggung buat band yang dipimpin Alaa Abu al-Haija, 28 tahun, itu. Tarifnya pun naik dua kali lipat, menjadi US$ 230 (Rp 2 juta) sekali pentas. Di Ramallah, dalam pesta pernikahan pekan ini, Alaa dan kawan-kawan tak kuasa menampik permintaan penonton. Enam kali mereka melantunkan lagu itu, yang bila dimainkan normal memakan waktu sepuluh menit. Para penari zaffin, yang semuanya pria, terus larut dalam entakan dan seruan "Yallah, Nasrallah (ayo, Nasrallah)."Lagu itu sebetulnya produk daur ulang dari yang dibikin Alaa untuk Gerakan Hamas saat pemilihan umum Maret silam. Hamas akhirnya sukses menyingkirkan Fatah dari tampuk pemerintah Palestina. Tapi lagu itu tak ikut mencicipi ketenaran. Datanglah agresi Israel ke Libanon Selatan, yang melambungkan nama Nasrallah dan milisi Hizbullah. Alaa bersama Firkat Ishaman-nya mencium peluang dan mengganti lirik. Hasilnya, selain kaset dan CD-nya sudah tersebar luas, lagu "Elang Libanon" kini bahkan menjadi nada dering populer telepon seluler warga Palestina.BBC | AP | WASHINGTON TIMES | YANTO MUSTHOFA