Duterte Mengaku Pernah Membunuh Tersangka Kriminal

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 15 Desember 2016 23:00 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberikan sambutannya saat berkunjung ke Jakarta, 9 September 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengaku secara pribadi dia pernah membunuh tersangka kasus kriminal saat menjadi Wali Kota Davao. Ini adalah pengakuan pertama yang dibuatnya, sejak menjadi Presiden pada Juni lalu.

Duterte berbicara kepada para pemimpin bisnis di Istana Kepresidenan Senin lalu, sebelum perjalanan ke luar negeri. Ini adalah pernyataan barunya, dari serangkaian komentar kontroversial dari Duterte.

"Di Davao, saya melakukannya secara pribadi. Hanya untuk menunjukkan kepada orang-orang (Polisi), bahwa jika saya bisa melakukannya, mengapa Anda tidak bisa," kata Duterte seperti dilansir BBC.

"Dan saya akan pergi berkeliling di Davao dengan sepeda motor, dengan motor besar di sekitar, dan saya hanya akan berpatroli di jalan-jalan, mencari permasalahan juga. Aku benar-benar mencari konfrontasi sehingga saya bisa membunuh," dia menambahkan.

Pada 2015, Duterte mengaku menewaskan sedikitnya tiga orang yang diduga penculikan dan pemerkosaan di Davao. Pernyataan ini dikutuk kelompok hak asasi manusia Amnesty International, yang telah meminta dia mengakhiri ke pembunuhan.

Tapi hanya beberapa jam sebelum pernyataan terbaru Duterte di atas disampaikan, dia bersikeras kalau dirinya bukan pembunuh, dan disampaikan dalam pidato untuk The Outstanding Choice Filipina 2016.

Duterte menjabat di kota yang terletak di Selatan Filipina ini selama dua dekade, dan mendapatkan reputasi untuk memberantas kejahatan, sekaligus mendapatkan kritikan karena mendukung adanya 'Death Squads'.

Hampir 6.000 orang dilaporkan telah tewas oleh polisi, pihak yang main hakim sendiri serta orang bayaran sejak Duterte meluncurkan perang narkoba setelah terpilih pada Mei lalu.

BBC | DIKO OKTARA

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya