Pesawat Pakistan Jatuh, Tak Satupun Penumpang Selamat

Reporter

Kamis, 8 Desember 2016 21:27 WIB

Sejumlah petugas memeriksa kondisi bangkai pesawat di lokasi terjadinya kecelakaan di desa Saddha Batolni, Pakistan, 8 Desember 2016. Sebanyak 47 orang tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut. REUTERS/Faisal Mahmood

TEMPO.CO, Islamabad - Sebuah maskapai penerbangan Pakistan jatuh di tengah hutan pegununan utara negara, Rabu, 7 Desember 2016, menewaskan seluruh penumpang dan awak kabin berjumlah 48 orang.

Menurut pihak berwenang kepada awak media, pesawat dengan nomor penerbangan PK 661 milik Pakistan International Airlines itu menghujam bumi saat melakukan penerbangan domestik dari Kota Chitral menuju ibu kota Islamabad, Rabu.

"Tidak ada yang selamat, tak satupun penumpang hidup," ujar ujar Muhammad Azam Saigol saat melakukan jumpa pers, lima jam setelah pesawat jatuh dekat Kota Havelian, Provinsi Khyber-Pakhtunkhwa.

Saigol menerangkan, pesawat dengan nomor penerbanan ATR-42 itu mendapatkan perawatan rutin dan pada Oktober 2016 ini dinyatakan lolos uji sertifikat layak terbang. Angkutan udara ini, jelas Saigol, juga diperiksa setelah melakukan penerbangan selama 500 jam.

"Saya rasa tidak ada kesalahan teknis atau human error. Meskipun demikian, kami tetap akan melakukan investigasi," ucapnya di depan wartawan, Rabu.

Sementara itu, militer Pakistan yang turut membantu mencari korban menemukan 40 mayat. Dalam operasi keselamatan tersebut, Pakistan melibatkan 500 tentara, dokter, dan paramedis.

Al Jazeera dalam laporannya pada Kamis, 8 Desember 2016, menyebutkan, pesawat itu meninggalkan Chitral pada sekitar pukul 15.30 waktu setempat atau 10.30 GMT, diperkirakan tiba di Islamabad sekitar pukul 16.40 waktu setempat.

Kamal Hyder, dari Al Jazeera, mengatakan, seluruh kondisi mayat korban pesawat dalam kondisi hangus terbakar. Mereka dibawa ke rumah sakit di Abbottabad.

"Lima jenazah berhasil diidentifikasi, tetapi sisanya sulit dikenali," ujar Hyder.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

3 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

13 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

19 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

20 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

22 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

29 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

31 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

53 hari lalu

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

54 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

57 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya