Etnis Rohingya di Malaysia Minta Pekerjaan dan Pendidikan

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 8 Desember 2016 21:25 WIB

Sejumlah laki-laki rohingya berbasir saat mendaftarkan untuk mendapatkan kartu sementara yang dikeluarkan oleh Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Kuala Lumpur, Malaysia (27/2). Pedagang manusia telah membuat ratusan Muslim Rohingya ditawan di rumah-rumah di bagian utara Malaysia. REUTERS/Samsul Said

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Sejumlah pengungsi dari etnis Rohingya yang ditampung di Malaysia berharap bakal diberi pekerjaan dan pendidikan. Mereka menuntut hal tersebut menyusul dukungan terhadap Rohingya yang diberikan pemimpin Malaysia, Perdana Menteri Najib Razak.

Ketua Perhimpunan Masyarakat Rohingya di Malaysia, Faisal Islam Muhammad Kassim, mengatakan mereka yang mencari pekerjaan sering bekerja secara ilegal di industri, seperti konstruksi. Para pengungsi itu memperoleh penghasilan sekitar US$ 250 (sekitar Rp 3,3 juta) per bulan. Gaji sebesar itu tidak cukup untuk bertahan hidup di Malaysia.

"Pemerintah Malaysia dapat melakukan sesuatu yang lebih baik bagi warga Rohingya, dan jika pemerintah memberikan kesempatan bekerja secara legal, akan lebih baik bagi mereka," katanya seperti yang dilansir Channel News Asia pada 8 Desember 2016.

Faisal, yang melarikan diri dari Myanmar pada 2012, juga memohon Malaysia memberikan anak-anak Rohingya akses ke sekolah-sekolah pemerintah. Saat ini, mereka dididik di sekolah-sekolah yang dijalankan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Ribuan warga Rohingya telah melarikan diri ke Malaysia dan beberapa di antaranya sudah tinggal di negara itu selama beberapa dekade setelah memasuki secara ilegal melalui laut atau darat. Terdapat sekitar 56 ribu warga Rohingya yang terdaftar pada Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) Malaysia setelah melarikan diri dari kekerasan di negara bagian Rakhine, Myanmar. Jumlah itu belum termasuk sekitar 35 ribu lain yang belum mendapat status pengungsi dari UNHCR. Malaysia sebenarnya bukan negara yang menandatangani Konvensi Status Pengungsi 1951 dan Protokol Status Pengungsi 1967. Karena itu, mereka tidak menerima pencari suaka dan pengungsi.

CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

14 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

15 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

1 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

3 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

5 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

6 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

7 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

8 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

8 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya