Tensi Memanas, Myanmar Stop Kirim Pekerja ke Malaysia  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 8 Desember 2016 10:49 WIB

Sejumlah anak-anak Rohingya saat berada diruangan kelas sekolah di kamp pengungsian Rohinya du Cox's Bazar, Bangladesh, 21 November 2016. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Yangoon - Pemerintah Myanmar pada Selasa, 6 Desember 2016, resmi menghentikan pengiriman tenaga kerjanya ke Malaysia. Hal ini dilakukan menyusul semakin tegangnya hubungan kedua negara seiring dengan tindakan keras berdarah oleh militer terhadap etnis Rohingya di negara mayoritas Buddha itu.

Langkah itu diambil setelah Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak mengkritik pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, karena seolah menutup mata terhadap “penghapusan ras” di dalam pemerintahannya. Selain itu, unjuk rasa besar-besaran terjadi di Malaysia untuk memprotes perlakuan militer Myanmar kepada etnis Rohingya.

Demonstran memprotes tindakan keras militer di negeri barat Myanmar di Rakhine, yang menyebabkan lebih dari 20 ribu warga muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh. Selain itu, seorang menteri kabinet di dalam pemerintah Malaysia mendesak revisi keanggotaan Myanmar dalam blok regional ASEAN.

Pemerintah Myanmar membantah tuduhan pelecehan dan Suu Kyi meminta masyarakat internasional berhenti menyebarkan api kebencian. Selasa siang, 6 Desember 2016, Departemen Imigrasi Myanmar berhenti mengeluarkan lisensi baru buat warganya untuk bekerja di Malaysia, yang selama bertahun-tahun menjadi tujuan utama buruh migran.

"Myanmar menghentikan pengiriman tenaga kerja ke Malaysia mulai 6 Desember karena situasi terkini di Malaysia," kata pejabat Departemen Imigrasi Myanmar dalam sebuah pernyataan tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Malaysia menempatkan puluhan ribu pekerja Myanmar, kebanyakan menjadi buruh pabrik atau industri makanan dan perhotelan. Menurut Malaysia, sekitar 56 ribu warga Rohingya tiba di pantai Malaysia sejak beberapa tahun terakhir.

STAR ONLINE | CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

8 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

10 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

16 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

16 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya