Desainer Indonesia Anniesa dan Dian Pelangi Tampil di Qatar
Editor
Natalia Santi
Rabu, 30 November 2016 22:58 WIB
TEMPO.CO, Doha - Dua desainer terkemuka Indonesia Anniesa Hasibuan dan Dian Pelangi turut memeriahkan Peringatan Hari Ibu ke-88 di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Doha, Qatar, 28 November 2016.
Acara tersebut diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Doha dan Persatuan Wanita Indonesia di Qatar (PWIQ).
Anniesa, 30 tahun, dan Dian, 25 tahun berada di Qatar dalam rangka pergelaran Mercedes-Benz Fashion Week Doha (MBFWD) yang berlangsung pada 28 November-1 Desember 2016 di Hotel Hilton Doha.
Keduanya bersama 24 desainer lainnya dari manca negara tamil dalam ajang bergengsi dalam dunia busana di Timur Tengah. Duta Besar RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi menyatakan tampilnya desainer Indonesia pada ajang itu, tidak hanya mengharumkan nama Indonesia juga meningkatkan citra Indonesia di Qatar.
"Saya berharap kedua desainer kebanggaan Indonesia ini menjadikan rujukan bagi busana muslimah tidak hanya di Qatar juga di kawasan Timur Tengah dan pada akhirnya berdampak terhadap ekspor produk Indonesia," jelas dubes yang juga mantan Pilot F-16 pertama Indonesia ini.
Dia juga menyatakan para ibu-ibu Komunitas Diaspora di Qatar turut berperan dalam diplomasi khususnya sosial budaya. Peringatan Hari Ibu tersebut bertambah meriah berkat promosi busana muslimah dengan mengundang para istri duta besar dari perwakilan asing di Qatar.
Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Doha, Andi Una, mengungkapkan Anniesa menjadi magnet ajang MBFWD lantaran keberhasilannya sebagai desainer pertama dalam sejarah yang menampilkan busana hijab pada catwalk New York Fashion Week pada awal September 2016 lalu ramai dibicarakan.
"Model busana yang gemerlap namun elegan yang ditampilkan kedua disainer tersebut memukau penonton yang memadati ruang fashion show," kat a istri dubes tersebut.
Usai acara menggelar karya pada pekan mode itu, sejumlah warga Qatar dan ekspatriat menyerbu Anniesa dan Dian, meminta berfoto bersama dan berebut membeli pakaian yang ditawarkan dengan harga diskon. Mereka juga antre untuk membahas koleksi terbaru busana muslimah karya kedua desainer kondang itu.
Syarifah Amwal, pemerhati mode yang telah bermukim dua puluh tahun di Qatar mengatakan, kehadiran Anniesa dan Dian memperoleh karpet merah pada acara MBFWD kali ini. Nama Dian Pelangi mulai dikenal di kalangan sosialita Qatar sejak tampil pada Heya Arabian Fashion Exhibition Fashion Show pada November 2015.
Andi Una memaparkan keberhasilan Dian Pelangi dalam memukau warga elit Qatar menjadikannya sebagai tamu kehormatan yang setiap tahun diundang dalam Fashion Show Internasional di Qatar. Karya-karya Dian sangat diminati termasuk oleh kalangan keluarga Kerajaan di Qatar.
Dian sangat dikenal karena kerap mengadakan talk show dengan para bloggers, awak media dan pengemar dari manca negara.
Menurut Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, Dian dan Anniesa jeli menangkap peluang pasar di Qatar dengan desain busana yang memenuhi selera wanita Timur Tengah. Selain model mewah dan tentu saja harga yang "wah", beberapa busana yang dipamerkan dibandrol dengan harga selangit untuk ukuran kantong Indonesia.
“Namun di Qatar harga segitu tidak berarti karena warga Qatar dikenal sangat kaya dengan pendapatan perkapita tertinggi di Dunia," kata pejabat KBRI tersebut.
Untuk memuaskan selera konsumen. kedua disainer tersebut juga menawarkan busana muslimah berbahan kain tradisional yang siap pakai. Busana ini menjadi rebutan ibu-ibu komunitas diapora Indonesia yang haus akan model busaha muslimah rancangan dua perancang dunia dari Indonesia.
Menurut Team Manager Anniesa, Andika Surachman, baju yang ditawarkan untuk anggota DWP dan PWIQ berkisar antara Rp 300 ribu sampai 2 juta. "Namun busana untuk yang paling mahal bisa mencapai Rp. 200 juta," ujar manager sekaligus suami Anniesa itu.
Dian Pelangi menyediakan baju dengan harga mulai dari Rp 500 ribu. "Harga busana yang paling mahal yang ditawarkan sekitar Rp 50 juta," ujar Dian yang bernama asli Dian Wahyu Utami.
Penggemar Dian di Qatar terutama berasal dari di kalangan generasi muda. Hal ini terlihat dari pertemuannya dengan para bloggers dan penggunjung di sela sela acara. Dian berhasil membuktikan bahwa perempuan muslim dapat tampil fashionable, bukan hanya warna hitam yang umumnya dipakai para wanita di Timur Tengah termasuk Qatar. Selain mengadakan talk show, Dian juga memperagakan cara berjilbab.
Meski usia relatif muda, Dian dikagumi atas pencapaiannya dalam dunia model melesat jauh melampaui umurnya. Sebagai desainer muda, Dian jeli menangkap selera pasar. "Peluang pasar di kawasan Timur Tengah khususnya Qatar sangat menjanjikan," ujar wanita Palembang dengan postur tubuh semampai 172 sentimeter ini.
Desainer yang juga model ini mengatakan penetrasi pasar Timur Tengah dilakukan sejak 2009.
NATALIA SANTI