Pejabat Keamanan Cina Pimpin Interpol, Ini yang Ditakutkan

Reporter

Kamis, 10 November 2016 21:32 WIB

Meng Hongwei, wakil menteri keamanan publik China, yang telah terpilih kepala Interpol. Reuters

TEMPO.CO, Beijing -Interpol memilih wakil menteri keamanan publik Meng Hongwei sebagai kepala Interpol. Untuk pertama kali, Cina menempati posisi puncak di organisasi polisi internasional ini.

Meng dipilih dalam satu pertemuan Interpol di Indonesia. Ia akan menempati jabatan ini selama empat tahun, mengutip Guardian, 10 November 2016.

Meng sebelumnya menjabat sebagai Deputi Direktur paramiliter di kepolisian Cina. Paramiliter ini kerap dikirim ke daerah-derah yang tingkat keamanannya dianggap paling tak stabil termasuk ke wilayah Tibet, perbatasan Korea Utara, dan Xinjiang.

Terpilihnya Meng menimbulkan ketakutan Cina akan menggunakan Interpol untuk menelusuri jejak para pembangkan dan pelarian di luar negeri.

Baca:
Trump Presiden AS: Ini Kata Putin, May, El-Sisi, dan Xi Jinping
300 Eks Pasukan Irak Diculik ISIS di Mosul, 18 Ulama Dibunuh

"Kekhawatiran luar biasa memberikan Cina upaya jangka panjang untuk menggunakan Interpol menangkap pembangkang dan pengungsi di luar negeri," kata Nicholas Bequelin, Direktur Amnesty International untuk Asia Timur lewat akun Twitternya.

Menurut Bequelin, rekam jejak kepolisian Cina sangat buruk mengenai hak asasi manusia termasuk membuat 'pengakuan' melakukan pemaksaan dan penyiksaan dalam skala luas," kata Bequelin.

Sebagai gambaran, menurut Bequelin, polisi Cina selain lembaga penegakan hukum juga memiliki mandat politik untuk melindungi kekuasaan Partai Komunis.

Adapun Kepala pusat anti-terorisme di China Institute of Contemporary International Relations, Li Wei mengatakan, sebagai kepala Interpol, Meng akan memperdalam pemberangusan kejahatan transnasional termasuk korupsi.

Sejak Presiden Xi Jinping mengumumkan pemberangusan korupsi di awal pemerintahannya tahun 2012, lebih dari satu juta pejabat telah dijatuhi hukuman. Meski ada dugaan Xi memberangus musuh politiknya lewat kasus korupsi.

Dalam memberangus korupsi, Cina bekerjasama dengan Interpol untuk membawa pulang pejabat-pejabat yang melarikan diri ke luar negeri. Tahun lalu saja, 100 red notices dikeluarkan Interpol untuk memerintahkan penangkapan para pejabat Cina yang dituding korup itu.

Umum pejabat-pejabat Cina yang korup bersembunyi di Amerika Serikat dan Kanada. Cina sulit membawa mereka pulang karena tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan negara-negara itu.

Cara ini membuat sepertiga pejabat-pejabat yang diketahui bersembunyi di luar neger berhasil dibawa pulang ke Cina. Mereka diduga diperlakukan tidak manusiawi di dalam penjara. Mereka dijatuhi hukuman mati untuk kejahatan eknomi tanpa bukti yang jelas.

GUARDIAN | MARIA RITA

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

14 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

15 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

19 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

22 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya