Anti-Cina, Dua Anggota Parlemen Hong Kong Didiskualifikasi

Reporter

Editor

Natalia Santi

Selasa, 8 November 2016 10:59 WIB

Pemimpin mahasiswa Nathan Law merayakan di podium setelah kemenangannya dalam pemilihan Dewan Legislatif di Hong Kong. REUTERS/Bobby Yip

TEMPO.CO, Hong Kong - Parlemen tertinggi Cina, Kongres Rakyat Nasional (NPC), mendiskualifikasi dua anggota parlemen Hong Kong, 7 November 2016.


NPC menyebut keputusan itu dijatuhkan pada Sixtus Leung, 30 tahun, dan Yau Wai-ching, 25 tahun, karena keduanya menolak bersumpah setia dan menyatakan Hong Kong sebagai bagian dari Cina.

“Pernyataan kemerdekaan bukanlah kebebasan berpendapat, melainkan niat untuk memecah-belah negara. Siapa saja yang ingin Hong Kong merdeka, tidak hanya didiskualifikasi, tapi juga harus diselidiki,” kata Li Fei, Sekretaris Jenderal NPC, dalam jumpa pers di Beijing.

Keputusan ini adalah intervensi langsung Beijing dalam politik domestik Hong Kong sejak wilayah itu bergabung dengan Cina pada 1997.

Sebelum keputusan dijatuhkan, NPC mengumumkan penafsiran kelima atas Undang-Undang Dasar Hong Kong pada awal pekan ini.

Tafsiran baru atas pasal 104 konstitusi itu menyebutkan setiap anggota parlemen Hong Kong wajib bersumpah setia dan menjunjung tinggi persatuan Hong Kong sebagai bagian dari Cina.

Langkah ini dilakukan Beijing menyusul kontroversi dalam pengangkatan Yau dan Sixtus, dua aktivis Partai Youngspiration, sebagai anggota parlemen setelah keduanya memenangi pemilu legislatif pada September lalu.

Pengangkatan Yau dan Sixtus pada 12 Oktober lalu ditangguhkan lantaran mereka menolak membacakan janji setia kepada Cina.

Selain berencana menyeret mereka ke meja hijau, Beijing menentang keputusan Presiden Dewan Legislatif Hong Kong yang memperbolehkan Yau dan Sixtus dilantik kembali.

Keputusan ini tengah dalam peninjauan kembali oleh Pengadilan Tinggi Hong Kong, Kamis lalu.

Pemerintah Hong Kong mendukung keputusan Beijing. Leung Chun-ying, pemimpin Hong Kong yang pro-Beijing, mengatakan dua legislator muda itu telah menghina rakyat Cina.

“Sikap mereka memicu kemarahan di Hong Kong dan seluruh negeri,” ujar Leung seperti dikutip AP.

Langkah Beijing itu menuai kritik banyak pihak. Sejumlah pakar politik Hong Kong menilai inisiatif Beijing menafsirkan konstitusi dasar Hong Kong sebelum keluarnya putusan Pengadilan Tinggi sebagai tindakan yang bertentangan dengan hak otonomi Hong Kong, juga melemahkan independensi pengadilan.

Protes juga datang dari kubu pro-independen Hong Kong. "Keputusan mereka menunjukkan konstitusi Hong Kong sangat mudah diamendemen dan dikuasai sepihak oleh Partai Komunis Cina,” tutur Joshua Wong, 20 tahun, salah satu pemimpin unjuk rasa besar-besaran kemerdekaan Hong Kong pada 2014.

THE ASSOCIATED PRESS | CNN | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Cina Blokir Whatsapp Menjelang Kongres Akbar Partai Komunis

27 September 2017

Cina Blokir Whatsapp Menjelang Kongres Akbar Partai Komunis

Cina telah memblokir aplikasi pesan WhatsApp?untuk memperketat keamanan menjelang kongres akbar Partai Komunis ke 19 pada awal Oktober mendatang

Baca Selengkapnya

Ajaib, Wanita Cina Melahirkan Sambil Belanja di Pasar  

6 September 2017

Ajaib, Wanita Cina Melahirkan Sambil Belanja di Pasar  

Sebuah rekaman mengejutkan yang menunjukkan bagaimana seorang wanita di Cina melahirkan bayi di jalanan sambil berdiri saat tengah berbelanja.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Tentara di Cina? Hentikan Hobi Masturbasi

25 Agustus 2017

Ingin Jadi Tentara di Cina? Hentikan Hobi Masturbasi

Kementerian Pertahanan Cina menyebut hobi masturbasi membuat vena testis membesar

Baca Selengkapnya

Cari Pengawal Pribadi di Cina Kini Semudah Cari Taksi Online

24 Agustus 2017

Cari Pengawal Pribadi di Cina Kini Semudah Cari Taksi Online

Aplikasi Jinyiwei memudahkan warga Cina memesan pengawal pribadi semudah memanggil taksi online

Baca Selengkapnya

Kisah Haru Balita Temani Ibunya Jadi Sopir Taksi Malam di Cina

10 Agustus 2017

Kisah Haru Balita Temani Ibunya Jadi Sopir Taksi Malam di Cina

Li Shaoyun, sopir taksi malam, jadi sorotan netizen di Cina karena membawa anak balitanya saat bekerja dari senja hingga subuh sejak tiga tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Belajar Sihir, Pejabat Partai Komunis Cina Dipecat  

5 Agustus 2017

Belajar Sihir, Pejabat Partai Komunis Cina Dipecat  

Dua pejabat Partai Komunis Cina dipecat setelah kedapatan berlatih sihir untuk menaikkan pangkat.

Baca Selengkapnya

Latihan Perang Besar-besaran, Cina Tutup Laut Kuning  

5 Agustus 2017

Latihan Perang Besar-besaran, Cina Tutup Laut Kuning  

Latihan perang Cina di dekat pantai Korea Utara diduga pesan untuk Amerika Serikat bahwa Pyongyang di bawah lindungan Beijing.

Baca Selengkapnya

Gagal Capai Target, Staf Penjualan Dipaksa Minum dari Toilet

4 Agustus 2017

Gagal Capai Target, Staf Penjualan Dipaksa Minum dari Toilet

Perekam video yang viral di internet itu sempat ditahan polisi Cina selama empat hari

Baca Selengkapnya

Hindari Utang Rp 49,4 Miliar, Perempuan Cina Sengaja Ubah Wajah  

29 Juli 2017

Hindari Utang Rp 49,4 Miliar, Perempuan Cina Sengaja Ubah Wajah  

Zhu Najuan, 59 tahun, mengubah wajahnya hingga terlihat 20 tahun lebih muda untuk menghindari kejaran polisi.

Baca Selengkapnya

Heboh Panda Disiksa, Netizen Cina Geram

29 Juli 2017

Heboh Panda Disiksa, Netizen Cina Geram

Dalam video yang beredar viral, anggota staf penelitian di Chengdu, Cina terlihat menyeret dan melempar bayi panda

Baca Selengkapnya