Kisah Guru Pertama Penyandang Sindroma Down di Amerika Latin

Reporter

Editor

Natalia Santi

Minggu, 30 Oktober 2016 15:53 WIB

Noelia Garella. oddee.com

TEMPO.CO, Cordoba - Penyandang sindroma down kerap dipandang sebelah mata. Kelebihan kromosom, yang menyebabkan penyandang sindroma down berbeda, ternyata bagi Noelia Garella, 31 tahun, tidak menjadi hambatan untuk meraih cita-citanya.

Saat masih kanak-kanak, Noelia bahkan ditolak masuk sekolah karena menganggapnya sebagai "monster". Sekarang, dia menjadi guru sekolah taman kanak-kanak.

Noelia, yang meraih gelar sarjana ekonomi dan manajemen organisasi di usianya ke-29 tahun memang sangat mencintai anak-anak. Kini dia mengajar di Taman Kanak-kanak Jeromito, Cordoba, Argentina.

Di bawah bimbingannya, anak-anak duduk manis mendengarkan cerita, dan antusias mengikuti gerak-gerik sang guru saat Noelia menirukan ikan hiu memamerkan gigi-giginya.

"Saya mengagumi ini, bahkan sejak masih kecil saya selalu ingin jadi guru, karena saya sangat menyukai anak-anak," kata Noelia. "Saya ingin mereka membaca dan mendengar, karena dalam masyarakat, orang harus saling mendengarkan."

Keinginan kuat Noelia menginspirasi rekan-rekannya untuk mempekerjakannyai sebuah taman kanak-kanak di Cordoba, meski beberapa pihak keberatan. "Pihak yang berwenang menilai Noelia tidak boleh memegang kelas karena kondisinya," kata Alejandra Senestrari, mantan direktur sekolah yang mempekerjakan Noelia.

Tapi para guru, orang tua bahkan walikota membelanya. Mereka menegaskan tidak ada alasan Noelia tidak diperkenankan mengajar di kelas belajar membaca. "Seiring dengan berlalunya waktu, bahkan mereka yang dulu menolak, kini bergabung untuk mendorong Noe sebagai guru," kata Senestrari.

"Kami segera menyadari bahwa dia punya tujuan yang kuat. Dia memberikan kepada anak-anak itu, sesuatu yang sangat berharga, yaitu cinta."

Ibu Noelia, Mercedes Cabrera, tampak berkaca-kaca saat putrinya mengisahkan masa-masa saat ditolak masuk taman kanak-kanak. Saat sang direktur mengatakan kepada orang tuanya, "Tidak ada monster di sini." Noelia tersenyum. "Guru itu seperti cerita yang saya bacakan kepada anak-anak. Dia bilang monster yang sedih, tidak tahu apa-apa, dan selalu salah. Saya adalah monster yang bahagia."

Di negara-negara lain, terdapat sejumlah penyandang sindroma down menjadi guru. Namun Noelia tampaknya yang pertama di Amerika Latin.

Di Amerika Latin, anak-anak penyandang sindroma down bahkan ditolak masuk sekolah umum. Kisah Noelia menjadi inspirasi bagi penyandang sindroma down lainnya, juga bagi para orang tua mereka. Bahwa penyandang sindroma down pun bisa meraih cita-cita mereka.

Bahkan kolega Noelia pun tergerak pada kisahnya. "Ini adalah pengalaman unik bagi para staf," kata Susana Zerdan, direktur atasan Noelia saat ini.

"Cara anak-anak menerimanya, bekerja sama secara alamiah di sekolah, ada pelajaran hidup bagi kami semua."

Noelia pertama kali masuk dalam sistem pendidikan Cordoba sebagai asisten kelas membaca pada 2012. Dia suka menari Latin di waktu senggangnya. Dia juga ingin memiliki anak sendiri suatu ketika.

Sejak Januari lalu, dia bertanggung jawab bersama satu guru lainnya dalam sebuah kela di Taman Kanak-kanak Jermonito. "Saya punya murid penyandang sindroma dwon di kelas saya. Dia luar biasa. Sangat menyenangkan seseorang seperti saya dilahirkan."

Seperti dilansir dalam situs Ikatan Sindroma Down Indonesia, sindroma down terjadi karena kelainan pembelahan sel yang menghasilkan janin dengan tiga copy kromosom, bukan dua sebagaimana normalnya. Karena itu jumlah kromosom penyandang sindroma down ada 47.

Semua sindroma down mempunyai tingkat keterbelakangan yang berbeda. Namun tidak menutup kemmungkinan kekuatan atau kelebihan bakat setiap individu. Anak-anak sindroma down melakukan aktivitas seperti anak-anak lainnya meski perkembangannya lebih lambat.

Anak sindroma down juga memiliki potensi besar, karena yang memiliki kelainan hanyalah kromosom-nya, bukan otaknya. Bila ditangani sejak dini, maka potensinya juga dapat dimaksimalkan.

THE INDEPENDENT | ISDI.ORG| NATALIA SANTI

Berita terkait

Antar Spanyol Cukur Argentina 6-1, Isco Bicara Soal Real Madrid

28 Maret 2018

Antar Spanyol Cukur Argentina 6-1, Isco Bicara Soal Real Madrid

Isco memborong tiga gol saat Timnas Spanyol mencukur Argentina 6-1 dalam laga persahabatan menjelang Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

Kasus Penculikan, Momen Sedih Saat Alum Berpisah dengan Jorge

8 Februari 2018

Kasus Penculikan, Momen Sedih Saat Alum Berpisah dengan Jorge

Ada kisah mengharukan setelah kasus penculikan bocah Argentina Alum Lagone Avalus, 7 tahun, terungkap.

Baca Selengkapnya

Berakhirnya Kisah Penculikan Bocah Argentina di Toraja Utara

7 Februari 2018

Berakhirnya Kisah Penculikan Bocah Argentina di Toraja Utara

Kasus penculikan seorang bocah Argentina bernama Alun berakhir di Toraja. Polisi mengisahkan kronologi penangkapan ayah yang menculik anaknya itu.

Baca Selengkapnya

Heboh, Anak Kambing Berwajah Iblis Lahir di Argentina

22 Juli 2017

Heboh, Anak Kambing Berwajah Iblis Lahir di Argentina

Masyarakat Argentina dihebohkan dengan kemunculan seekor anak kambing dengan wujud aneh yang dianggap menyerupai iblis.

Baca Selengkapnya

Melawan Macri, Bekas Presiden Argentina Dirikan Partai Baru

21 Juni 2017

Melawan Macri, Bekas Presiden Argentina Dirikan Partai Baru

Cristina Fernandez de Kirchner adalah Presiden Argentina ke-55 dari 2007 hingga 2015.

Baca Selengkapnya

Wow! Wanita Seberat 120 Kg Menangi Kontes Kecantikan

13 Desember 2016

Wow! Wanita Seberat 120 Kg Menangi Kontes Kecantikan

Seorang wanita yang mengalami masalah berat badan menciptakan sejarah ketika memenangkan kontes kecantikan di barat Provinsi Mendoza, Argentina.

Baca Selengkapnya

28 Pendukung Rezim Diktator Argentina Dibui Seumur Hidup

26 Agustus 2016

28 Pendukung Rezim Diktator Argentina Dibui Seumur Hidup

Para terdakwa terbukti menyiksa dan membantai rival politik selama rezim militer pada 1976 sampai 1983 di sebuah pusat tahanan.

Baca Selengkapnya

Bujuk Messi, Pelatih Baru Argentina Terbang ke Barcelona  

10 Agustus 2016

Bujuk Messi, Pelatih Baru Argentina Terbang ke Barcelona  

Upaya membujuk Messi agar tak pensiun dari timnas Argentina belum usai. Pelatih baru Tim Tango rela terbang ke Barcelona demi berbicara dengannya.

Baca Selengkapnya

Paus Tolak Donasi 16,666 Juta Peso karena Ada Angka Iblis 666

15 Juni 2016

Paus Tolak Donasi 16,666 Juta Peso karena Ada Angka Iblis 666

Sumbangan tersebut diberikan Presiden Argentina yang tak disukai Paus Fransiskus.

Baca Selengkapnya

Habisi Kelompok Kiri, Diktator Argentina Dibui 20 Tahun  

2 Juni 2016

Habisi Kelompok Kiri, Diktator Argentina Dibui 20 Tahun  

Reynaldo Bignone, diktator Argentina, dihukum 20 tahun penjara karena terlibat dalam peristiwa penghilangan orang yang dianggap kelompok kiri, marxis.

Baca Selengkapnya