TEMPO.CO, Tel Aviv - Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman dalam sebuah kesempatan menyatakan akan menghancurkan dan meratakan Gaza dalam perang terakhir melawan Hamas. "Sebagai Menteri Pertahanan, saya ingin menjelaskan bahwa kami tidak punya niat memulai perang baru terhadap tetangga di Jalur Gaza, Tepi Barat, Lebanon, atau Suriah," kata Lieberman.
Namun, ia memperingatkan Hamas, jika organisasi fundamentalis Sunni Palestina itu mencetuskan konflik, Israel akan mengadakan perang terakhir dan membumihanguskan kelompok itu.
"Gaza, seperti Iran, mereka berniat menghilangkan negara Israel. Jika mereka memaksakan perang berikutnya di Israel, itu akan menjadi yang terakhir. Saya ingin menekankan lagi, ini akan menjadi konfrontasi terakhir mereka karena kami benar-benar akan menghancurkan mereka secara total," ujar Lieberman seperti dilansir RT, Selasa, 25 Oktober 2016.
Perang Israel melawan Hamas terakhir kali berlangsung selama tujuh minggu. Dalam konflik tersebut, sebanyak 2.101 orang tewas di Jalur Gaza. Israel sendiri kehilangan 64 tentara dalam operasi itu, selain tujuh warga sipil yang tewas di Israel karena serangan roket Hamas. Menurut angka PBB, sekitar 1.460 orang yang tewas adalah warga sipil akibat serangan udara dan darat Israel.
Pada kesempatan yang sama, Lieberman juga berjanji membuka kembali blokade terhadap Jalur Gaza dan membangun kembali infrastruktur yang hancur jika Hamas berhenti melakukan kegiatan militer terhadap Israel. "Jika Hamas berhenti menggali terowongan, mempersenjatai diri, dan menembakkan roket, kami akan mencabut blokade serta membangun pelabuhan dan bandara," tuturnya.
Menanggapi pernyataan menteri pertahanan itu, pemimpin Hamas, Fathi Hammad, mengatakan sama sekali tidak takut. Gaza dan Tepi Barat selama ini sama-sama diklaim Israel dan Palestina. Dua wilayah tersebut berada di bawah yurisdiksi Otoritas Palestina.
Namun, tidak seperti Tepi Barat, Gaza telah dikuasai Hamas sejak Juni 2007, setelah kelompok itu berkuasa pada pemilu tahun sebelumnya. Hamas kerap menghalangi negosiasi dari solusi dua negara dengan menolak untuk mengakui Israel.
RT | INDEPENDENT | YON DEMA
Berita terkait
Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza
22 November 2023
Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza
Baca SelengkapnyaDikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram
3 November 2023
Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza
Baca SelengkapnyaElon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?
31 Oktober 2023
Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaKeadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik
16 Oktober 2023
Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.
Baca SelengkapnyaSudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka
16 Oktober 2023
Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.
Baca SelengkapnyaIsrael Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?
13 Oktober 2023
Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara
Baca SelengkapnyaIsrael Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?
13 Oktober 2023
Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.
Baca SelengkapnyaTerjepit di Jalur Gaza
11 Oktober 2023
Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.
Baca SelengkapnyaIsrael Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza
3 Agustus 2018
Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.
Baca SelengkapnyaDikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup
18 Juli 2018
Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.
Baca Selengkapnya