Kelompok Militan Serang Akademi Kepolisian Pakistan  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Selasa, 25 Oktober 2016 05:45 WIB

ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Quetta - Kelompok militan Pakistan menyerang akademi kepolisian di Quetta yang terletak di sebuah kota bagian barat Pakistan pada Senin malam, 24 Oktober 2016. Saat ini sebuah operasi keamanan besar tengah berlangsung untuk mengamankan lokasi setelah serangan tersebut.

Berdasarkan dari beberapa laporan, sejumlah orang, termasuk calon polisi, terluka setelah para penyerang memasuki gedung dan menembaki akademi itu. Para otoritas setempat mengatakan setidaknya ada enam orang bersenjata dari kelompok militan yang menyerbu kampus.

Penyerangan terjadi sekitar 11.20 malam waktu setempat. Pasukan Pakistan, yang didukung oleh Frontier Corps, ikut ambil bagian dalam operasi keamanan. Pejabat di rumah sakit sipil Quetta mengatakan ada dua puluh orang terluka.

Zarak Khan, seorang tim penyelamat dari Edhi foundation, mengatakan tim penyelamat baru berhasil mengumpulkan petugas keamanan yang terluka saat mencoba melawan penyerang yang masuk ke kompleks. "Kami masih belum bisa mendapatkan akses ke dalam," katanya.

Selain itu, Zarak mengatakan jarak yang jauh, yaitu sekitar 14 kilometer, antara asrama dan rumah sakit Quetta menghambat upaya penyelamatan. Sedangkan salah satu calon perwira muda mengatakan ia melihat dua orang masuk ke asramanya. Mereka menyerang dengan tembakan yang membabi buta.

"Wajah mereka ditutupi dan mereka memiliki senjata di tangan mereka," katanya. "Saya segera menyelamatkan diri dengan cara bergegas ke atap dan melompat keluar dari sana."

Aakbar Sayal, pejabat di Balochistan, mengatakan militer dan pasukan keamanan sudah berada di tempat kejadian, tapi mereka tidak bisa melaporkan keadaan terkini. Pasalnya, layanan telepon seluler di wilayah Saryab diacak tak lama setelah serangan itu.

BBC.COM | THE GUARDIAN | LARISSA

Berita terkait

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

6 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

12 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

13 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

23 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

24 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

47 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

53 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

54 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

55 hari lalu

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

19 Februari 2024

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

PML-N dan PPP sedang berupaya membentuk koalisi pemerintahan Pakistan setelah pemilu 2024.

Baca Selengkapnya